Marak Pembagian Dividen Jumbo di Maret, Harga Saham Bank Beterbangan

Lona Olavia
16 Februari 2024, 09:33
Marak Pembagian Dividen Jumbo di Maret, Harga Saham Bank Beterbangan
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Pada pembukaan perdagangan saham Jumat (16/2) harga saham perbankan rata-rata naik 1% lebih dan berhasil sentuh rekor tertinggi baru atau all time high (ATH). Misalnya saja BBCA yang naik 1,27% dan sempat menyentuh level Rp 10.000 per saham. BBNI menguat 1,25% ke Rp 6.075, BMRI 1,74% ke Rp 7.325 per saham, BBTN 1,08% ke Rp 1.400 per saham, dan BBRI 0,82% ke Rp 6.175 per saham.

Sebelumnya, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan bahwa rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) dari bank-bank yang sudah mengumumkan laporan keuangannya, mengalami kenaikan dari 2022 ke 2023. Sehingga hal ini bisa mendukung pembagian dividen yang besar pada tahun ini. 

Adapun untuk pertimbangan besarnya dividend payout ratio akan melihat rasio kecukupan modal. Karena tahun ini target penyaluran kreditnya lebih besar dari tahun lalu, sehingga memerlukan rasio CAR yang cukup juga.

“Dengan posisi CAR perbankan BCA, BRI, BNI dan Mandiri yang diatas 20%, harusnya bisa membagikan dividen dengan DPR yang besar, karena masih dimungkinkan,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Senin (5/2).

Adapun pembagian dividen tahun lalu menurut Martha sudah besar nilainya. Kendati demikian, ruang untuk lebih besar tetap ada. Namun hal itu menurutnya perlu mempertimbangkan target perusahaan yang lebih tinggi juga.

Jika dilihat secara historis, dividend payout ratio BCA pada tahun buku 2022 ada di level 62,12%. Secara historis, tren rasio dividen yang dibagikan BCA beberapa tahun terakhir memang mengalami peningkatan. Begitupun dengan dividend payout ratio di bank-bank pelat merah. Sebut saja BRI yang tercatat cukup tinggi di tahun sebelumnya mencapai 85,27%. Kemudian Bank Mandiri yang ada di level 60%.

Lalu dividend payout ratio yang dibagikan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atas tahun buku 2022 sebesar 40%. Angka tersebut naik secara signifikan dibandingkan DPR tahun sebelumnya yang hanya 25,5%.

Di segi mendulang keuntungan, pencapaian tertinggi ditorehkan oleh Bank Mandiri. Bank berlogo pita emas ini berhasil mencatatkan kinerja positif dengan raihan laba Rp 55,1 triliun, tumbuh 33,7% secara tahunan atau year on year (yoy). Perolehan laba tersebut juga menjadi yang terbesar sejak Bank Mandiri didirikan 25 tahun lalu.

Disusul BCA yang membukukan laba bersih dan entitas anak tumbuh 19,4% secara yoy nyaris mencapai Rp 50 triliun, tepatnya Rp 48,6 triliun di sepanjang 2023. BTN melaporkan laba bersih Rp 3,5 triliun sepanjang 2023 atau naik 14,97% yoy.

Kemudian BRI berhasil meraih laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 60,4 triliun, naik 17,5% yoy dari periode sama tahun sebelumnya Rp 51,4 triliun. Lalu ada BNI dengan raihan laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp 20,9 triliun, atau tumbuh 14,2% yoy.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...