Vale Bakal Gelar Rights Issue Usai Divestasi, Ini Respons Analis

Nur Hana Putri Nabila
28 Februari 2024, 15:17
Vale Bakal Gelar Rights Issue Usai Divestasi, Ini Respons Analis
Katadata/ Wahyu DJ
Haul dump trucks mengangkut material pada proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Rencana PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue dinilai bisa kacau balau. 

Menurut Head of Investment PT Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe apabila Vale melaksanakan rights issue perlu campur tangan pemerintah baik dari sisi Vale maupun Mind ID untuk memberikan injeksi. Tanpa itu, Kiswoyo menyebut risiko dilusi saham sangat mungkin terjadi. 

Dilusi saham adalah situasi ketika persentase kepemilikan saham investor mengalami penurunan akibat penambahan modal yang dilakukan perusahaan melalui penerbitan saham baru.

Di samping itu, ia menyebut rencana Vale Indonesia untuk rights issue tidak perlu dilakukan. Hal itu karena situasi saat ini masih dalam proses perdebatan kepemilikan, kata Kiswoyo, di mana pihak-pihak bersaing untuk mengklaim kepemilikan.

“Kalau sampai rights issue bakal kacau balau, nanti ributnya lebih besar lagi,” kata Kiswoyo keppada Katadata.co.id, Rabu (28/2). 

Tak hanya itu, Kiswoyo mencatat jika benar terjadi rights issue sebesar 50:50, kepemilikan pemerintah kemudian akan bertambah. Menurut Kiswoyo, Vale tak mudah melepaskan mayoritas sahamnya karena proyek Vale di Indonesia sangat menguntungkan. Apabila perusahaan membutuhka dana, kata Kiswoyo, lebih baik berutang daripada mencari dana melalui rights issue

“Entah nanti utangnya ke bank atau bisa bikin konsorsium lah,” katanya. 

Kiswoyo juga khawatir bahwa pemerintah mungkin bersedia untuk rights issue meskipun kepemilikannya di bawah 50%. Sebab dengan pemerintah mengambil 50%, secara otomatis kepemilikan pemerintah di perusahaan Vale Indonesia akan meningkat.

Sebelumnya INCO berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. Aksi korporasi itu dilakukan usai MIND ID mengakuisisi 14% saham INCO.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa MIND ID akan menjadi pemegang mayoritas saham Vale Indonesia. Hal itu usai perusahaan pertambangan BUMN itu menambah kepemilikan sahamnya menjadi 34%. Selain itu, Kartika yang akrab disapa Tiko menyebut penambahan saham oleh MIND ID berasal dari saham lama dan saham baru. 

“Jadi ada saham lama setengahnya dan saham baru setengahnya. Jadi 50:50. Pada waktunya akan ada rights issue dan ada saham yang dibeli nanti. Kami akan umumkan nanti strukturnya di pasar modal,” kata Tiko di Hotel Pullman Jakarta, Senin (26/2). 

MIND ID menjadi pemegang saham terbesar Vale Indonesia. Adapun komposisi pemegang Vale setelah kesepakatan adalah MIND ID sebesar 34%, VCL sebesar 33,88%, SMM sebesar 11,48%, dan publik sebesar 20,63%.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...