Saham Sektor Teknologi Tekan Wall Street, Dipicu Ambil Untung Investor

Nur Hana Putri Nabila
14 Maret 2024, 06:26
wall street, indeks saham, amerika serikat
Antara
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar
Button AI Summarize

Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street, New York, bervariasi pada penutupan perdagangan Rabu (13/3). Indeks S&P 500 turun 0,19% tertekan saham-saham teknologi, Nasdaq Composite terkoreksi 0,54%, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,1%.

S&P 500 ditutup pada level 5.165,31 setelah sehari sebelumnya mencapai rekor. Saham Nvidia anjlok 1,1% setelah naik cukup tinggi pada sesi sebelumnya, Meta turun 0,8%, dan Apple turun sekitar 1,2%. Saham VanEck Semiconductor ETF (SMH) merosot sekitar 2%. Sektor teknologi informasi turun sekitar 1,1%.

Sementara itu Nasdaq ditutup pada level 16.177,77 sedangkan Dow Jones berakhir pada level 39.043,32. Menurut CEO Vital Knowledge, Adam Crisafulli, investor mengambil keuntungan dari sektor teknologi setelah kinerja positif pada hari Selasa.

"Namun, sentimen terhadap kecerdasan buatan (AI) dan pusat data tetap optimis dan antusiasme terhadap konferensi Nvidia GTC masih tinggi," kata Crisafulli seperti dikutip dari CNBC.com pada Kamis (14/3).

Wall Street mengakhiri sesi perdagangan, dengan Indeks S&P 500 dan Nasdaq meningkat lebih dari 1% pada hari Selasa (12/3). Kenaikan ini terjadi setelah data inflasi AS untuk bulan Februari dirilis sesuai dengan ekspektasi.

Meskipun demikian, inflasi inti, yang tidak termasuk komponen makanan dan energi, melesat dari yang diperkirakan sebelumnya pada bulan lalu.

Manajer Portofolio Senior di Wealth Enhancement Group, Ayako Yoshioka mengatakan bahwa dia merasa lega melihat angka inflasi utama kemarin. Namun, ia juga menekankan bahwa orang-orang masih waspada terhadap data yang mendasarinya. "Dalam jangka pendek, narasi makro seputar Federal Reserve akan menjadi isu utama," ujarnya.

Selain itu, Ia mengatakan Wall Street tetap waspada terhadap bagaimana bank sentral akan melanjutkan kebijakan moneter pada pertemuan berikutnya yang dimulai pada 19 Maret.

Yoshioka memperkirakan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, akan kembali menyatakan pandangannya yang bergantung pada data dan sikap yang lebih netral. "Ketika Anda melihat di bawah permukaan, semuanya sedikit lebih rumit daripada yang orang harapkan," ujarnya.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...