Masuk 16 Indeks di Bursa, Ini Torehan Kinerja Aneka Tambang

Nur Hana Putri Nabila
15 Maret 2024, 14:48
Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024). Pebisnis emas setempat mengatakan harga emas batangan di awal tahun 2024 mengalami fluktuasi dengan kecenderungan naik yakni dari Rp1.1
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym.
Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024). Pebisnis emas setempat mengatakan harga emas batangan di awal tahun 2024 mengalami fluktuasi dengan kecenderungan naik yakni dari Rp1.150.000 menjadi Rp1.182.000 per gram sehingga berpengaruh pada penurunan jumlah transaksi dari sekitar 60 transaksi menjadi 40 transaksi per hari.

Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan bahwa pencapaian kinerja saham Antam tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Laba periode saat ini mencapai Rp 2,85 triliun, meningkat 8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,63 triliun. 

“ANTAM juga mencatatkan EBITDA hingga September 2023 sebesar Rp5,40 triliun, konsisten pencapaiannya dibandingkan capaian EBITDA tahun sebelumya,” kata Heri.

Di samping itu, produksi emas Antam juga meningkat hingga menjadi kontributor terbesar dalam penjualan mencapai 62% dari total penjualan ANTAM, yakni Rp 19,29 triliun pada 9M23. Kemudian total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan mencapai 908 kg (29.193 troy oz.), dengan penjualan logam emas pada periode tersebut mencapai 19.460 kg (625.654 troy oz.).

Sementara penjualan nikel, termasuk produk feronikel dan bijih nikel naik 33% dari total penjualan Antam, dengan nilai penjualan mencapai Rp10,10 triliun pada 9M23 atau naik 19% dari capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Tak hanya itu, volume produksi feronikel ANTAM mencapai 15.787 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel 9M23 mencapai 14.132 TNi.

Selain itu, penjualan bauksit dan alumina juga tumbuh sebesar 4% dari total penjualan ANTAM menjadi Rp 1,25 triliun pada 9M23. Terkait proyek pengembangan usaha, Antam berhasil merampungkan beberapa proyek strategis, termasuk beroperasinya pabrik feronikel di Halmahera Timur yang memiliki kapasitas 13.500 TNi per tahun.

“Sementara untuk pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini ANTAM terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan anggota Grup MIND ID lainnya, Inalum,” pungkas Heri.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...