Wall Street Cetak Rekor Setelah The Fed Pertahankan Suku Bunga
Indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat hingga mencapai rekor penutupan sepanjang masa pada hari Rabu (20/3). Kenaikan indeks Wall Street itu terjadi usai Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 23 tahun.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebesar 401,37 poin atau 1,03%, berakhir di level 39.512,13. S&P 500 juga naik 0,89%, menembus level 5.200 untuk pertama kalinya sebelum ditutup pada 5.224,62. Sementara Nasdaq Composite melonjak sebesar 1,25% dan ditutup pada level 16.369,41.
Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga saat ini, tetapi merencanakan untuk menurunkan tiga kali sebelum 2024 berakhir. Keputusan tersebut sejalan dengan proyeksi sebelumnya pada bulan Desember. Namun, sebelum mengurangi stimulus moneter, Federal Reserve juga menekankan akan menunggu bukti yang jelas terkait turunnya angka inflasi.
"Kami tidak berharap untuk mengurangi kisaran target (suku bunga) sampai kami yakin bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%," kata Bank Sentral dikutip CNBC, Kamis (21/3).
Sebelum rapat tersebut, beberapa investor khawatir saham-saham akan menurun usai rangkaian laporan inflasi yang meningkat belakangan ini.
Menurut kepala strategi pasar global di TradeStation, David Russell, Ketua The Fed, Jerome Powell tidak menunjukkan reaksi yang berlebihan meskipun terjadi beberapa lonjakan inflasi tahun ini. Investor merasa lega melihat bahwa tiga pemangkasan suku bunga tetap ada dalam dot plot.
Dot plot merupakan istilah yang merujuk pada grafik yang digunakan oleh Federal Reserve untuk menampilkan perkiraan anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tentang tingkat suku bunga di masa depan.
“Federal Reserve mungkin merasa puas dengan keputusannya dan dampaknya masih akan terasa," ucap Russell.
Di samping itu, saham-saham finansial menguat setelah keputusan Federal Reserve, dengan harapan bahwa penurunan suku bunga tahun ini akan menjaga pertumbuhan ekonomi. Saham American Express naik sebesar 2,8%, sementara SPDR S&P Regional Banking ETF melesat lebih dari 3%.
Kemudian, saham-saham teknologi besar yang telah memimpin reli pasar baru-baru ini naik sebab investor memperkirakan bahwa sektor ini akan untung dari penurunan suku bunga. Saham Alphabet, Amazon, Microsoft, dan Nvidia naik sekitar 1%, sedangkan Meta Platforms terapresiasi sebesar 1,9%. Saham-saham yang tertinggal belakangan ini, seperti Apple dan Tesla, masing-masing naik 1,5% dan 2,5%.