Saham Antam hingga Merdeka Copper Ambruk di Tengah Turunnya Harga Emas

Nur Hana Putri Nabila
27 Mei 2024, 16:06
Saham Antam hingga Merdeka Copper Ambruk di Tengah Turunnya Harga Emas
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.
Pekerja menata perhiasan emas yang dijual di Cikini Gold Center, Jakarta. Saham emiten tambang emas di bursa kompak merosot di tengah penurunan harga acuan emas dunia.
Button AI Summarize

Harga emas turun 3,6% ke level US$2.336 per troy ounce selama libur Hari Raya Waisak pada 23-24 Mei 2024. Seiring dengan turunnya harga emas, lima emiten pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga ikut terkoreksi pada perdagangan Senin (27/5). 

Kelima emiten tersebut yakni PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), hingga PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Saham ARCI terpantau turun 0,66% ke level Rp 300 per lembar saham dengan kapitalisasi pasarnya Rp 7,45 triliun pukul 15.00 WIB. Selain ARCI, BRMS juga terperosok 3,33% menjadi 145 per lembarnya dan kapitalisasi pasarnya Rp 20,56 triliun.

Emiten lainnya juga ikut melemah, PSAB juga tergelincir 3,35% menjadi Rp 154 per helainya. Kapitalisasi pasarnya juga menjadi Rp 4,07 triliun. Tak hanya itu, emiten Garibaldi ‘Boy’ Thohir MDKA juga turun 2,48% ke level Rp 2.750 dan kapitalisasi pasarnya Rp 67,30 triliun.

Terakhir, emiten pertambangan BUMN ANTM juga terperosok 1,64% ke level Rp 1.500 per lembarnya dan kapitalisasi pasarnya Rp 36,05 triliun.

Menurut riset Stockbit Sekuritas, harga emas turun karena minat investor terhadap emas turun akibat ketidakpastian tentang pemangkasan suku bunga AS. Analis Investasi di Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani menilai penurunan harga emas menjadi faktor negatif dalam jangka pendek bagi emiten produsen emas.

Meskipun harga emas mengalami penurunan, Hendriko mengklaim tren kenaikannya masih ada dan berpotensi menguat. Hal ini bisa terjadi jika inflasi AS kembali mereda sehingga meningkatkan investor optimistis terhadap kemungkinan penurunan suku bunga.

“Hal ini dapat menjadi kesempatan bagi investor untuk melakukan buy on weakness pada saham produsen emas,” tulis Hendriko dalam risetnya, Senin (27/5). 

Pada Kamis (23/5). The Fed mengeluarkan risalah pertemuan FOMC yang menyatakan bahwa belum ada kemajuan yang memadai dalam upaya menurunkan inflasi ke target 2%.

Menurut analisis probabilitas dari CME FedWatch Tool pada Senin, (27/5), pasar memperkirakan bahwa The Fed akan memulai pemangkasan suku bunga pada November 2024, dengan probabilitas sebesar 46,6%. Probabilitas ini turun dari 47,6% yang tercatat pada 22 Mei 2024.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...