Saham BBRI, BBNI, BMRI Banyak Diborong Investor Asing dalam Sepekan
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) banyak diborong investor asing dalam sepekan. Sementara saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Astra International Tbk (ASII) banyak dilego investor asing.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Senin (2/9) sampai Jumat (6/9), saham BBRI menjadi saham paling banyak diborong investor asing dengan total Rp 435,9 miliar. Diikuti saham BBNI dengan total Rp 431,9 miliar dan BMRI Rp 226,5 miliar.
Sementara saham perusahaan pelat merah yaitu Antam menjadi saham yang paling banyak dijual oleh investor asing selama sepekan dengan total mencapai Rp 28 miliar. Posisi kedua ditempati AKRA dengan nilai Rp 24 miliar dan ketiga ASII sebesar Rp 22,6 miliar.
Sekretaris BEI Kautsar Primadi Nurahmad mengungkapkan, pergerakan investor asing pada Jumat (6/9) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 1,03 triliun. "Sepanjang tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 30,99 triliun," kata Kautsar dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (7/9).
Saham-saham yang Banyak Dijual Asing Sepekan:
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 28 miliar
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Rp 24 miliar
- PT Astra International Tbk (ASII) Rp 22,6 miliar
- PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) Rp 20,7 miliar
- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Rp 18,7 milir
- PT MD Entertaiment Tbk (FILM) Rp 17 miliar
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 14 miliar
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp 12,6 miliar
- PT Harum Energy Tbk (HRUM) Rp 8 miliar
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp7,9 miliar
Saham-saham yang Banyak Dibeli Asing Sepekan:
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 435,9 miliar
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 431,9 miliar
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 226,5 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 132,6 miliar
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 103,7 miliar
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 95,8 miliar
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 35,7 miliarr
- PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 24,1 miliar
- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Rp 20,6 miliar
- PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) Rp 16,5 miliar