Lima Langkah Memulai Investasi bagi Milenial

Hari Widowati
16 November 2019, 10:15
tips investasi untuk milenial, cara investasi untuk milenial, investasi, reksa dana, saham, obligasi, risiko investasi, investasi yang cocok untuk milenial
123RF.com/Thananit Suntiviriyanon
Ilustrasi investasi. Generasi muda harus mulai berinvestasi untuk meningkatkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangannya di masa depan.

4. Apa saja jenis investasi yang cocok untuk anak muda?

Menurut Legowo, investasi yang paling cocok bagi anak muda adalah reksa dana. Alasan pertama, reksa dana merupakan sarana investasi yang paling terjangkau dan terdiversifikasi. Di era digital ini, investasi di reksa dana semakin mudah dan murah. Sudah ada berbagai perusahaan teknologi finansial (fintech) yang menjual reksa dana melalui aplikasi. Reksa dana juga bisa didapatkan di beberapa platform e-commerce.

Dana yang diinvestasikan mulai dari Rp 10 ribu. "Walaupun dananya minim, uang kita akan ditempatkan di beragam instrumen saham, obligasi maupun pasar uang sehingga risikonya pun lebih kecil," tutur Legowo.

Kedua, reksa dana memiliki tingkat imbal hasil dan risiko yang beragam. Saat ini ada empat jenis reksa dana yang dikenal masyarakat, yakni reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.

Reksa dana pasar uang memiliki tingkat risiko paling rendah sedangkan reksa dana saham memiliki risiko paling tinggi. "Meskipun anak muda memiliki kecenderungan berani mengambil risiko, saya selalu menyarankan untuk mencoba berinvestasi mulai dari yang risikonya paling minim, yakni reksa dana pasar uang," ujarnya. Meskipun risikonya rendah, potensi imbal hasil reksa dana pasar uang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan dan deposito. Setelah paham seluk-beluk berinvestasi di reksa dana pasar uang, Anda bisa mencoba reksa dana pendapatan tetap, campuran, dan saham.

Ketiga, reksa dana merupakan instrumen investasi yang likuid, artinya dapat dicairkan kapan saja. Generasi muda pada umumnya memiliki tujuan keuangan yang ingin diwujudkan dalam jangka pendek, misalnya dana untuk membeli gawai (gadget) baru atau liburan. Dengan likuiditas yang dimiliki reksa dana, tidak perlu waktu lama jika kita ingin mencairkan investasi kita. Rata-rata prosesnya hanya perlu dua hari sampai tiga hari kerja.

Keempat, reksa dana merupakan produk investasi yang aman karena diawasi oleh OJK.

Rupiah
Ilustrasi investasi. (Donang Wahyu|KATADATA)

5. Menentukan strategi investasi

Pada umumnya, anak muda memiliki profil risiko yang agresif, cenderung ingin mendapatkan keuntungan tinggi dalam waktu singkat. Hal ini menyebabkan mereka memilih instrumen investasi yang berisiko tinggi meskipun belum paham betul soal instrumen tersebut, misalnya transaksi valuta asing (forex). Akibatnya, dana yang diinvestasikan malah ludes atau merugi.

Legowo menyarankan agar generasi muda menetapkan tujuan keuangannya lebih dulu. "Tidak perlu muluk-muluk, misalnya untuk liburan, membeli gadget atau uang muka pembelian rumah," kata Legowo.

Langkah berikutnya, menentukan target atau nilai yang ingin dicapai. Langkah ketiga adalah menentukan instrumen investasi sesuai tujuan keuangan dan profil risiko.

Langkah keempat, pay yourself first. Setelah menerima gaji, alokasikan dana untuk investasi. Setelah itu alokasikan dana untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari. Legowo juga menekankan perlunya diversifikasi investasi dengan menempatkan investasi kita ke berbagai instrumen investasi, misalnya ada alokasi untuk pasar uang, obligasi, dan saham. Tujuannya untuk meminimalkan risiko kerugian. "Yang terakhir, jangan menunda investasi. Berinvestasilah sekarang juga," ujarnya.

(Baca: Dana Kelolaan Reksa Dana Tembus Rp 812 Triliun hingga Oktober 2019)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...