Kepada Sri Mulyani, Bos BCA "Keluhkan" Penerbitan Obligasi Retail

Yura Syahrul
31 Oktober 2019, 16:36
Karyawan menunjukan uang rupiah pecahan 100 ribu dan 50 ribu di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/9/2019). Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada awal pekan ini dibayangi sentimen perang dagang, terkait batalnya kunjungan deleg
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi karyawan menunjukkan uang rupiah pecahan 100 ribu dan 50 ribu di Jakarta, Senin (23/9/2019).

Seperti diketahui, pemerintah baru saja menerbitkan Obligasi Negara Retail (ORI) seri ORI016 sebesar Rp 8,21 triliun. Nilai tersebut di bawah target yang ditetapkan sebesar Rp 9 triliun. ORI016 ditawarkan dengan tingkat kupon atau bunga sebesar 6,8%, jauh lebih rendah dari ORI015 sebesar 8,25%.

(Baca juga: Laba Bersih BCA Naik 13% Meski Kredit Tumbuh Melambat dan Provisi Naik)

Dengan penerbitan ORI016, total realisasi penerbitan SBN retail sepanjang tahun ini mencapai Rp 48,3 triliun. Jumlah ini naik 5,3% dibanding periode sama tahun lalu. Hingga akhir tahun nanti, pemerintah menargetkan penerbitan SBN retail mencapai Rp 51,2 triliun. Pemerintah berencana satu kali lagi menerbitkan SBN retail dalam bentuk sukuk tabungan seri ST006. Penerbitan dijadwalkan pada 1-21 November 2019.

Sementara itu, BI mencatat pertumbuhan DPK hingga September 2019 sebesar 7,1% atau melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 7,3%. Perlambatan DPK terutama terjadi pada giro milik nasabah perorangan dan simpanan berjangka milik korporasi dan perorangan.

Halaman:
Editor: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...