Rupiah Jatuh ke 13.600 per Dolar AS, Ekonom Lihat Potensi Rebound

Rizky Alika
9 Februari 2018, 16:24
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Uang rupiah pecahan baru Rp 100.000 di Cash Centre Bank BNI 46, Jakarta, Senin (18/08).

Hal senada disampaikan Ekonom Bank Permata Josua Pardede. Ia berharap perkembangan positif di dalam negeri bisa meredam aksi jual di pasar saham dan obligasi domestik. Apalagi, masih ada peluang kenaikan rating utang jangka panjang Indonesia dari Moody’s.

“Mudah-mudahan (pelemahan rupiah) ini bersifat sementara karena pelemahan ini lebih diakibatkan pada faktor eksternal bukan domestik,” kata dia. Untuk jangka pendek, ia memprediksi nilai tukar rupiah bakal berkisar Rp 13.550-13.600 per dolar AS.

Jikapun rupiah melemah melebihi nilai fundamentalnya, ia optimistis BI bakal melakukan upaya stabilisasi. “Saya pikir kita bisa bertahan di tengah gejolak eksternal di tengah ekpektasi kenaikan suku bunga Amerika,” ucapnya.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah yang tengah terjadi tidak akan berdampak dengan cepat terhadap perekonomian. “Tidak buru-buru keluar dampaknya,” kata dia.

Namun, jika kurs gejolak hal itu bisa mengganggu pengambilan keputusan oleh pelaku usaha. “Kalau kurs stabil pengambilan keputusan lebih mudah dan kalau ada volatilitas, pengambilan keputusan sedikit lebih susah karena orang kurang pasti ke depannya bagaimana," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...