Modal Susut 29%, Garuda Minta Keringanan Syarat Utang US$ 500 Juta

Yura Syahrul
28 Juli 2017, 14:27
Garuda Indonesia Travel Fair 2017
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Pengunjung mengamati pesawat milik maskapai PT Garuda Indonesia pada Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2017 di Yogyakarta, Jumat (10/3).

Karena itulah, Garuda memohon perubahan batasan rasio keuangan tersebut kepada pemegang sukuk agar tidak wanprestasi atau cidera janji. Kondisi ini bisa menyebabkan pemegang sukuk berbondong-bondong mencairkan dananya sebelum jatuh tempo sehingga bakal kian mengancam keuangan Garuda.

Terpukul tax amnesty

Modal Garuda per 30 Juni 2017 memang mencapai US$ 717,69 juta, atau anjlok 29% dibandingkan posisi akhir 2016 yang sebesar US$ 1 miliar.

Susutnya modal itu seiring membengkaknya kerugian bersih yang diderita perusahaan selama enam bulan pertama tahun ini. Nilainya mencapai US$ 283,8 juta atau membengkak 349% dibandingkan semester I-2016 yang mencatatkan rugi bersih US$ 63,2 juta.

Kerugian Garuda dari operasional usaha sebenarnya US$ 145,5 juta. Namun, perusahaan juga mencatatkan rugi bersih US$138,3 juta karena membayar uang tebusan program pengampunan pajak (tax amnesty) yang diikuti oleh beberapa anak usahanya pada April lalu.

Nett loss Garuda secara keseluruhan di semester-I 2017 sebesar US$ 283,8 juta," ujar Direktur Utama Garuda Pahala N. Mansyuri, Kamis (27/7).

Jika ditilik secara kuartalan, perusahaan ini sebenarnya mampu menekan rugi bersih hingga 62% menjadi US$ 38 juta pada kuartal II-2017 dari kuartal sebelumnya yang merugi US$ 99,1 juta. Perbaikan juga tercermin dari kenaikan pendapatan opersional Garuda pada semester I-2017 sebesar 7% menjadi US$ 1,9 miliar.

Menurut Pahala, peningkatan pendapatan ini merupakan capaian yang baik di tengah menurunnya kinerja operasional industri penerbangan dunia. Karena itu, dia tetap optimistis terhadap kemampuan perusahaan dalam menunaikan kewajiban-kewajibannya, termasuk sukuk global US$ 500 juta.

Strategi lain Garuda untuk meningkatkan modal dan kinerja keuangannya adalah menjual anak usahanya, GMF Aero Asia, melalui penawaran saham perdana ke publik (IPO) tahun ini. Target perolehan dananya US$ 150 juta.

Pada perdagangan saham di BEI, Jumat (28/7), harga saham Garuda sempat anjlok 2,8% dibandingkan penutupan hari sebelumnya menjadi Rp 346 per saham.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...