Penyaluran Subsidi Bunga KUR Terkendala Teknologi

Miftah Ardhian
14 Oktober 2016, 09:37
Pedagang
Donang Wahyu|KATADATA
Pedagang menawarkan barang dagangan berupa souvenir yang di jual di pasar Sukawati 3, Bali (03/25). Maraknya tempat penjualan souvenir modern membuat semakin sepinya pengunjung yang datang ke pasar Sukawati 3.

Kementerian Keuangan mengumumkan penyaluran subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun ini telah mencapai 70 persen. Namun jumlah tersebut berbanding terbalik dengan penyaluran subsidi bunga KUR. Sistem pelaporan berbasis teknologi untuk mencairkan subsidi bunga KUR dianggap sebagai pemicunya.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menyebutkan, sampai 30 September 2016, penyerapan subsidi KUR baru mencapai Rp 956 miliar. Padahal anggaran bunga subsidi yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN P) 2016 sebesar Rp 10,5 triliun. (Baca: Serapan Rendah, Koperasi Bisa Salurkan Kredit Usaha Rakyat).

Menurut Askolani, masalah muncul ketika bank hendak menagih harus melengkapi sistem pelaporan informasi teknologi, yang saat ini masih dalam proses pembahasan. “Kalau sudah dilakukan maka kewajiban subsidi bunga akan naik sesuai dengan pelaksanaan,” kata Askolani di kompleks DPR, Jakarta, Kamis,  13 Oktober 2016.

Berbagai perbankan, terutama dari BUMN, telah berupaya menggenjot penyaluran KUR. Misalnya, mereka berpromosi ke masing-masing kantor wilayah. Sosialisasi juga digelar melalui spanduk atau sarana lainnya. (Baca juga: Penyaluran Kredit Melambat, Kredit Bermasalah Menanjak).

Karena itu, Askolani yakin penyaluran KUR sudah mendekati target yang ditetapkan. “Sekarang kita lihat, tagihan dari perbankan, kemudian perbankan dapat menyimpulkan target Rp 100 triliun,” ujar Askolani.

Sebagai informasi, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada tahun ini mengalokasikan Rp 100 triliun untuk program KUR. Angka tersebut meningkat lebih dari tiga kali dibandingkan dengan target penyaluran KUR pada 2015 yang sebesar Rp 30 triliun. Sedangkan untuk 2017, pemerintah menganggarkan Rp 9 triliun untuk subsidi bunga KUR.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meminta bank-bank pemerintah berfokus mengalirkan KUR ke sektor pangan. Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Asmawi Syam menyatakan setuju bila penyaluran KUR diarahkan untuk mendorong produktivitas  di sektor pangan.

Karenanya, KUR akan lebih banyak disalurkan ke sektor pertanian dan perikanan. “Misalnya bawang, cabai, dan sebagainya. Ke sektor pertanian tapi yang produktif,” kata Asmawi bebrapa waktu lalu. (Baca: Bank BUMN Diminta Fokus Salurkan KUR ke Sektor Pangan).

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...