Penyaluran Kredit Agustus Makin Seret, Peredaran Uang Menyusut

Martha Ruth Thertina
3 Oktober 2016, 11:43
Peduli Uang Koin
Arief Kamaludin|KATADATA

“Perlambatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh masih berlanjutnya perlambatan pertumbuhan kredit perbankan pada Agustus 2016,” demikian tertulis dalam laporan Divisi Statistik Moneter dan Fiskal Bank Indonesia yang dipublikasikan akhir pekan lalu. (Baca juga: Penyaluran Kredit Melambat, Kredit Bermasalah Menanjak)

Hingga Agustus lalu, total penyaluran kredit sebesar Rp 4.178,6 triliun atau hanya tumbuh 6,7 persen secara tahunan. Pertumbuhannya melambat dibanding Juli 2016 yang mencapai  7,6 persen.  Perlambatan terutama terjadi pada kredit modal kerja dan kredit investasi.

Total kredit modal kerja sebesar Rp 1.933,7 triliun atau hanya tumbuh 4,5 persen secara tahunan. Hal ini melambat dibandingkan pertumbuhan pada Juli lalu yang sebesar 5,8 persen. Sedangkan total kredit investasi Rp 1.050,9 triliun atau tumbuh 9,5 persen secara tahunan, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 10,4 persen.

“Sektor yang mengalami perlambatan dalam bentuk kredit modal kerja dan kredit investasi yaitu sektor industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian." (Baca juga: Kredit Bermasalah Bank-Bank Besar di Atas Rata-Rata Industri)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap, penyaluran kredit ke depan bakal membaik seiring penurunan bunga kredit pasca keputusan BI memangkas suku bunga acuan, BI 7-Day Repo Rate, ke level 5 persen pada 22 September lalu. Akhir September lalu, Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan Nelson Tampubolon meramal, kredit berpeluang tumbuh 12-14 persen pasca pemangkasan suku bunga acuan. Sebab, “Biaya kredit akan lebih rendah,” kata dia.

(Baca juga: Perbankan Sulit Turunkan Bunga Kredit Terkendala Likuiditas Ketat)

Hingga Agustus lalu, Divisi Statistik Moneter dan Fiskal mencatat suku bunga kredit turun tipis dari  12,36 persen pada Juli menjadi 12,31 persen. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...