Tabungan Masyarakat Susut, Pertumbuhan Uang Beredar Melambat

Yura Syahrul
1 Juni 2016, 11:24
No image

(Baca: Bunga Acuan Baru Efektif, BI Siap Longgarkan Kebijakan Moneter)

BI menengarai, perlambatan DPK disebabkan adanya pengalihan dana masyarakat di perbankan ke investasi surat berharga negara (SUN). Hal ini terkait dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.1/POJK.05/2016 tentang kenaikan kewajiban porsi investasi SUN bagi lembaga jasa keuangan nonbank, seperti asuransi dan dana pensiun.

Di sisi lain, BI melihat perlambatan pertumbuhan uang beredar dipengaruhi oleh seretnya pertumbuhan kredit perbankan. Per akhir April lalu, jumlah kredit yang disalurkan bank sebesar Rp 4.036,3 triliun atau tumbuh 7,7 persen (yoy). Pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 8,4 persen (yoy).

(Baca: LPS Perkirakan Bunga Bank Turun 0,2 Persen Agustus Mendatang)

Berdasarkan jenis penggunaannya, perlambatan kredit terutama pada kredit modal kerja (KMK) yang cuma tumbuh 4,8 persen menjadi Rp 1.846,6 triliun, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,4 persen. Sedangkan kredit investasi malah tumbuh lebih tinggi dari 11,6 persen menjadi 12,2 persen. “Perlambatan KMK terutama dipengaruhi oleh kredit kepada industri perdagangan, hotel dan restoran,” kata pejabat BI dalam siaran persnya, Selasa (31/5).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...