Kisruh Masuknya Kookmin ke Bukopin Berlanjut, Bosowa Tolak Hasil RUPS

Image title
26 Agustus 2020, 07:21
bosowa, bukopin, perbankan, saham, pasar modal
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Ilustrasi, suasana pelayanan nasabah di kantor pusat Bank Bukopin, MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020). Bosowa menjelaskan alasan penolakan private placement Bukopin.

Rivan menolak untuk menanggapi soal pencabutan hak suara tersebut lebih lanjut dan menyerahkan penjelasan kepada OJK. Hingga berita ini ditulis, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo belum memberikan respons atas permintaan konfirmasi Katadata.co.id.

Dengan pencabutan hak suara Bosowa oleh OJK, Bukopin mengantongi persetujuan untuk melaksanakan private placement. Totalnya ada 96,12% suara pemegang saham yang hadir, atau setara 8,15 miliar saham, setuju Bukopin melaksanakan private placement seperti dalam mata acara ketiga RUPSLB itu.

Meski begitu, Bosowa tidak tinggal diam. Rudhyanto mengatakan bahwa pihaknya bakal mempersoalkan pencabutan hak suara oleh OJK itu ke pengadilan. "Siapapun yang ada di posisi Bosowa, pasti setuju bahwa suara itu merupakan hak bosowa. OJK merasa punya kewenangan, kami punya hak," katanya.

Bosowa pun sudah mengajukan gugatan perdata terhadap OJK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan tersebut terkait surat-surat OJK kepada Bosowa tertanggal 10, 11, dan 16 Juni 2020, juga tertanggal 9 Juli 2020. Secara umum, surat tersebut memerintahkan Bosowa untuk memberikan persetujuan atas rencana private placement.

Dengan kejadian tersebut, Rudhyanto curiga bahwa Kookmin Bank mau mengambil alih secara paksa kendali emiten alias hostile takeover. Dia pun menyebut OJK ikut memuluskan upaya Kookmin Bank untuk memegang 67% saham Bukopin.

Namun, Rivan mengatakan bahwa Kookmin Bank sudah berkomitmen menempatkan dana mencapai US$ 640 juta atau setara Rp 9,34 triliun (kurs: Rp 14.600 per US$) kepada Bukopin. Dari total tersebut, sekitar US$ 250-300 juta bakal menjadi modal Bukopin melalui aksi korporasi. Sisanya, ditempatkan dalam bentuk deposito untuk mendukung pertumbuhan dan likuiditas Bukopin.

Rivan menjelaskan Bukopin memerlukan pemulihan sesegera mungkin dan penambahan modal dinilai sebagai cara yang paling cepat agar Bukopin mendapatkan dana segar. "Kalau lewat metodologi biasa, pasti tidak secepat apa yang kami lakukan sekarang," kata Rivan.

Setelah perubahan kepemilikan, Rivan menyatakan bahwa Bukopin tetap fokus menggarap segmen ritel serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan target penyaluran kredit tahun ini tumbuh 5%. Pasalnya, sekitar 57% dari portofolio kredit Bukopin berada di segmen UMKM dan dinilai bagus untuk terus dikembangkan.

Ia menjelaskan bahwa Kookmin Bank melihat fokus perseroan pada segmen ritel dan UMKM sesuai dengan arah bisnis yang dijalankan di luar Korea Selatan (Korsel). Harapannya, kolaborasi antara dua bank itu dapat memperkuat posisi perseroan di pasar ritel Indonesia dengan pertumbuhan yang berkesinambungan.

Lebih lanjut, Rivan mengatakan Kookmin Bank sudah paham dengan fokus bisnis Bank Bukopin yang sejalan dengan karakteristik usaha perusahaan asal Korsel itu. Oleh karena itu, Kookmin Bank tidak akan mengubah fokus bisnis Bukopin.

Tidak hanya itu, dengan kehadiran Kookmin Bank, Bukopin bakal memiliki brand ambassador dari salah satu boyband ternama yaitu Bangtan Boys atau dikenal dengan BTS. Pasalnya, BTS merupakan brand ambassador Kookmin Bank.

Meski begitu, Rivan belum memberi gambaran jelas terkait dengan keterlibatan BTS dalam produk-produk Bukopin ke depannya. Hal itu masih terus dibahas oleh perusahaan.

"BTS merupakan brand ambassador Kookmin Bank. Ini sudah menjadi pembahasan, tapi kami lagi negosiasi," katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...