Bank Ganti Kerugian Nasabah Akibat Kejahatan Siber, Ini Syaratnya

Agatha Olivia Victoria
24 Maret 2021, 19:13
kejahatan siber, perbankan, kerugian nasabah, kejahatan perbankan
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Ilustrasi. Nasabah yang mengalami kerugian akibat kejahatan siber berhak memperoleh ganti rugi dari bank sepanjang bukan disebabkan oleh kelalaian sendiri.

Sektor perbankan menurut dia,  memang menjadi sasaran utama kejahatan siber karena memiliki data lengkap nasabah yang tidak dimiliki sektor lain.

Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky  menyebut transaksi bank dan perdagangan mata uang kripto seperti bitcoin di Asia Tenggara menjadi sasaran utama kejahatan siber pada tahun ini. Modus yang banyak digunakan yakni menyebarkan malware.

Peneliti senior untuk Tim Riset dan Analisis Global (GReAT) di Kaspersky Seongsu Park mengatakan, perbankan menempati urutan kedua yang paling banyak disasar oleh para penjahat siber secara global pada tahun lalu. Posisi pertama yakni sektor pemerintah.

Namun, serangan siber ke perbankan akan semakin banyak tahun ini. "Banyak bank di Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina yang ditarget oleh pelaku," ujar Seongsu diskusi virtual bertajuk ‘From Codes to Cold Cash Financial Threats in Southeast Asia’, Selasa (16/3).

Ia menjelaskan, perbankan di Asia Tenggara diincar karena potensinya besar. Riset perusahaan penyedia teknologi keamanan siber F5 Indonesia pun menunjukkan, 43% nasabah di Indonesia belum percaya pada sistem keamanan perbankan.

Kaspersky memperkirakan, modus serangan siber yang banyak menyasar sektor perbankan pada tahun ini yakni menggunakan malware JsOutProx. Perangkat lunak alias software jahat jenis ini masuk ke sistem dengan cara mengeksploitasi beragam nama file terkait bisnis bank.

Pelaku mengincar pegawai bank untuk menjalankan aksi penipuan social engineering. Pekerja yang tak paham keamanan siber berpotensi membiarkan malware masuk ke sistem perangkatnya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:

Reimagining Indonesia’s Future

Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...