Rupiah Kian Lemah Dekati 14.500/US$ di Tengah Kabar AS & Bom Makassar

Agatha Olivia Victoria
29 Maret 2021, 10:24
bom bunuh diri makasar, rupiah
ANTARA FOTO/Maulana Surya/wsj.
Warga menyalakan lilin untuk para korban ledakan bom di Makasar saat aksi solidaritas di kawasan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/3/2021).

Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS stagnan di level 92.76. Mengutip Bloomberg, dolar AS melemah terhadap dolar Australia namun menguat jika dibandingkan dengan mayoritas mata uang utama seperti euro, pound Inggris, dolar Kanada, dan frans Swiss.

Adapun mayoritas mata uang Asia melemah terhadap dolar Paman Sam. Dolar Hong Kong turun 0,03%, dolar Singapura 0,05%, won Korea Selatan 0,23%, yuan Tiongkok 0,04%, ringgit Malaysia 0,03%, dan baht Thailand 0,24%. Sedangkan yen Jepang berhasil menguat 0,09%, dolar Taiwan 0,14%, peso Filipina 0,05%, dan rupee India 0,15%.

Analisa Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji berpendapat bahwa masih belum ada data makroekonomi domestik maupun global yang berpotensi memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan mata uang Garuda.

"Adapun program vaksinasi massal sejauh ini masih berjalan dengan baik memberikan optimisme terkait dengan adanya potensi pemulihan ekonomi, terutama pada domestik," ujar Nafan kepada Katadata.co.id, Senin (29/3).

Kendati begitu, terlihat pola black closing marubozu candle pada grafik harian rupiah yang mengindikasikan adanya potensi apresiasi terhadap dolar AS. Menurut ia, mata uang rupiah kemungkinan bergerak di antara Rp 14.390 - 14.420 per dolar AS hari ini.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...