Setelah BKE, Induk Shopee Berpeluang Besar Masuk Bank Aladin

Image title
20 April 2021, 14:02
bank aladin, bank shopee, shoppe, sea group, sea bank
shopee
Ilustrasi platform Shopee

Direktur Operasional Bank Aladin Basuki Hidayat, dalam keterbukaan informasi 13 April lalu, menyebutkan, agenda tersebut tidak bisa dilaksanakan sebelum perseroan memenuhi ketentuan Peraturan OJK Nomor 32/2015, yakni kewajiban penyampaian keterbukaan informasi.

Hingga saat ini manajemen belum menyampaikan keterbukaan informasi terkait penambahan modal itu karena masih membahasnya secara internal. Menurut Basuki, perseroan tetap berencana melaksanakan rights issue tersebut dalam satu tahun ke depan.

Sebaliknya, RUPSLB memutuskan perombakan jajaran direksi dengan kemunculan wajah-wajah baru. Dyota Mahottama Marsudi didapuk sebagai Presiden Direktur Bank Aladin. Putra Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ini pernah berkarier di Vertex Ventures dan pendiri startup Happy5.

Di jajaran direksi, ada tiga nama yang merupakan mantan eksekutif OVO. Pertama, Direktur Teknologi Informasi Bank Aladin Budi Santoso Kusmiantoro, yang pernah menjabat Chief Technology Officer (CTO) OVO dan VP of Engineering Traveloka.

Kedua, Direktur Digital Banking Firdila Sari, yang sebelumnya berkarier di OVO sebagai Head of Product  dan pernah menjabat Vice President Mobile Product Commonwealth Bank. Ketiga, Direktur Keuangan dan Strategi Aladin Willy Hambali, yang pernah menjabat Head of Liquidity Gopay dan Stragetic Ecosystem Director  OVO.

Informasi yang dhimpun Katadata.co.id, persamaan persinggungan karier para petinggi baru Bank Aladin di OVO tersebut bukan merupakan cerminan dari upaya masuknya layanan keuangan digital yang mayoritas sahamnya dimiliki Grab ke bank tersebut. "Mereka memang para profesional yang ahli di keuangan digital."

Selain mutasi gerbong para eksekutif tersebut, yang juga menarik diamati adalah para pemilik baru Bank Aladin. Sebelum IPO, pemegang saham Bank Aladin adalah PT NTI Global Indonesia sebesar 97,5% saham. NTI dikendalikan oleh John Dharma Juwana Kusuma, yang merupakan generasi ketiga perusahaan rokok Nojorono dengan merek rokok terkenalnya: Minak Djinggo dan Class Mild.

Sedangkan sebanyak 2,5% saham Aladin dimiliki Alhaplus, perusahaan yang dikendalikan Anthony Pradiptya Gan. Anthony merupakan putra Gandi Sulistiyanto, Managing Director Sinarmas Grup. Ia juga bermitra dnegan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, di bisnis GK Hebat.

Saat ini alias pasca-IPO, pemegang saham pengendali Bank Aladin adalah NTI Global sebesar 60,5% saham, Bortoli International Limited sebanyak 20,01%, KASAI Universal Inc 6,18%, dan masyarakat 13,26%. Meski begitu, pengendali utama bank ini adalah Jhon Dharma dan Anthony Gan.

Pasca-pelaksanaan Waran Seri I, komposisi pemegang saham akan menjadi Alphaplus 1,28%, NTI Global 49,95%, dan masyarakat 48,77%.

Berdasarkan surat pernyataan yang dibuat NTI Global dan Alphaplus pada 7 Januari 2021, mereka tidak dapat mengalihkan seluruh saham yang dimilikinya di Bank Aladin dalam waktu 8 bulan setelah IPO bank tersebut.  Jadi, jika ada investor baru seperti Sea ingin masuk ke Aladin sebelum Oktober tahun ini, mereka hanya bisa membeli sebagian saham dari pemilik lama atau membeli saham publik di bursa.

Jika menunggu pelaksanaan rights issue, kemungkinan investor baru bisa masuk pada Februari atau Maret tahun depan.

Dari sisi kinerja, buku laporan keuangan Bank Aladin relatif belum terlalu banyak warnanya. Total pembiayaan yang disalurkan bank ini baru sebesar Rp 66 juta. Nilainya anjlok dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp 5,07 miliar.

Sebagian besar aset disimpan pada penempatan Bank Indonesia (BI) Rp 255,34 miliar dan surat berharga Rp 411,49 miliar. Sedangkan dana yang dihimpun hanya Rp 40,15 miliar dalam bentuk dana investasi non profit sharing.

Lantaran pembiayaan yang minim, rasio permodalan atau capital to adequacy ratio jauh melebihi aturan minimum, yakni mencapai 330,42%. Bank ini juga relatif bersih dari kredit bermasalah dengan rasio NPF gross dan nett tercatat 0,00%, sementara financing to deposit ratio 0,16%.

(CATATAN: Artikel ini diperbarui pada Rabu, 21 April 2021, pukul 12.00 WIB, pada bagian pengantar dan paragraf keempat.)

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...