Provisi Kredit Tinggi, Laba Bank Mandiri Kuartal I Turun 25%

Image title
27 April 2021, 18:07
Laba bersih Bank Mandiri (BMRI) menyusut 25,24% menjadi Rp 5,91 triliun pada kuartal I 2021 dari raihan sebelumnya Rp 7,91 triliun, dipicu tingginya biaya cadangan kerugian penurunan nilai.
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Karyawan Bank Mandiri mengenakan pakaian adat kebaya menghitung uang saat melayani nasabah di salah satu kantor cabang di Jatinegara, Jakarta, Selasa (21/4/2020).

Siddik melanjutkan, dari total portofolio yang direkturisasi, sekitar 30%-40% membutuhkan bantuan berupa perpanjangan restrukturisasi. "Paling banyak membutuhkan perpanjangan restrukturisasi adalah sektor pariwisata, hotel, transportasi, dan properti," kata Siddik.

Kredit Bank Mandiri Tumbuh di Tengah Pandemi Covid-19

Di tengah pandemi Covid-19 dan ketidakpastian ekonomi, penyaluran kredit Bank Mandiri justru tumbuh 9,1% menjadi Rp 984,85 triliun pada kuartal I2021 dari penyaluran kuartal I 2020 yang senilai Rp 902,68 triliun.

Segmen kredit Bank Mandiri masih didominasi oleh segmen wholesale senilai Rp 513,9 triliun atau tumbuh 0,18% dari Rp 513,0 triliun secara tahunan. Sementara, kredit retail menurun 2,97% secara tahunan dari Rp 273,1 triliun menjadi Rp 265 triliun.

Meski begitu, penyaluran kredit pada perusahaan anak tumbuh signifikan yaitu 76,62% secara tahunan dari Rp 116,6 triliun menjadi Rp 205,9 triliun. Kenaikan penyaluran kredit pada perusahaan anak ini ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan pada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Total pembiayaan BSI pada kuartal I 2021 mencapai Rp 159,1 triliun atau naik 14,7%. BSI merupakan merger dari tiga bank syariah milik negara, yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Sehingga, total pembiayaan yang didapat, merupakan penjumlahan pembiayaan dari ketiga perusahaan tersebut.

Sementara itu, kualitas kredit Bank Mandiri mengalami penurunan, terlihat dari rasio kredit macet alias non-performing loan (NPL) kuartal I 2021 di level 3,15%, naik dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang ada di level 2,36%

Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri mampu mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 1.181 triliun atau mengalami pertumbuhan hingga 12,79% dari Rp 941,33 triliun. Tercatat, DPK Bank Mandiri mayoritas ditopang oleh dana murah (CASA).

Total giro di Bank Mandiri tercatat Rp 335,9 triliun atau naik 41,73% dari Rp 237 triliun secara tahunan. Lalu, tabungan senilai Rp 339 triliun atau tumbuh 10,69% dari Rp 306,3 triliun. Sementara, deposito Bank Mandiri tercatat mengalami penurunan 1,36% secara tahunan dari Rp 276,7 triliun menjadi Rp 272,9 triliun.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...