Holding Asuransi IFG Gandeng Kejaksaan untuk Perkuat Pengawasan
Saat ini, IFG memiliki 10 anggota holding, di antaranya Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), Jasa Raharja, dan Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Bahana Sekuritas, Bahana TCW Investment Management, Bahana Artha Ventura, Grahaniaga Tatautama, serta Bahana Kapital Investa dan PT Asuransi Jiwa IFG.
Sebagai holding, IFG memiliki peran dan tanggung jawab terhadap anggota holding yang meliputi aspek strategis, finansial, manajemen risiko dan operasional. Untuk itu, IFG diharapkan mampu menghadirkan perubahan di industri finansial dengan mengedepankan praktik akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola yang baik dan integritas.
Sebelumnya, mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyinggung banyak perusahaan asuransi lokal yang bermasalah seperti Bumiputera, Jiwasraya, hingga Asabri. Di mana, masalah yang muncul di industri asuransi turut dipicu persaingan industri jasa keuangan yang kurang sehat dan pengelolaan yang kurang profesional.
“Dibanding pengawasan sektor keuangan yang lain misalnya perbankan, ruang perbaikan di sektor keuangan nonbank itu masih ada," kata Agus dalam IFG Progress Launching & Sesi 1: Reformasi BUMN beberapa waktu lalu.
Direktur Pengawasan Asurans Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Supriyono menilai perlu adanya integrasi yang kuat dengan sesama manajemen di perusahaan asuransi. Hal tersebut untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik di tengah fenomena kasus gagal bayar asuransi di Tanah Air.