Ketika Elon Musk Membuat Pasar Bitcoin Gonjang-Ganjing

Intan Nirmala Sari
18 Mei 2021, 06:00
CEO dan pemilik SpaceX Elon Musk melakukan selebrasi setelah peluncuran roket SpaceX Falcon 9 dan pesawat luar angkasa Crew Dragon pada misi SpaceX Demo-2 NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dari Kennedy Space Center NASA di Cape
ANTARA FOTO/REUTERS/Steve Nesius/foc/cf
CEO dan pemilik SpaceX Elon Musk melakukan selebrasi setelah peluncuran roket SpaceX Falcon 9 dan pesawat luar angkasa Crew Dragon pada misi SpaceX Demo-2 NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dari Kennedy Space Center NASA di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Sabtu (30/5/2020).

Harga Bitcoin kembali diuji oleh cuitan Elon Musk dalam beberapa hari terakhir. Pekan lalu, bos Tesla itu mengumumkan perusahaan mobil listriknya tidak lagi menerima pembelian dengan Bitcoin. Keputusan tersebut jelas menimbulkan kebingungan bagi pemilik mata uang kripto tersebut.

Walau demikian, pada perdagangan Senin (17/5) kemarin, harga Bitcoin sempat menguat 5 % ke US$ 44.200 per btc atau sekitar Rp 632 juta. Walaupun, pada perdagangan paginya, uang kripto ini sempat melanjutkan pelemahan hari-hari sebelumnya, yakni turun 9 % ke kisaran US$ 42.000 per btc atau sekitar Rp 600 juta, yang juga level  terendah di 8 Februari 2021.

Harga naik setelah Musk mengkonfirmasi kepemilikan Bitcoin oleh Tesla. Dalam tweet terbarunya, Musk menyatakan, "Tesla belum menjual bitcoin apapun".

Klarifikasi tersebut sekaligus menggambarkan kalau bos Tesla itu masih mempertimbangkan kepemilikan aset kripto. Musk masih menanti perkembangan metode penambangan Bitcoin bisa beralih ke energi ramah lingkungan (EBT). Namun, tidak menutup kemungkinan juga bagi produsen mobil listrik tersebut untuk melirik aset kripto lain yang lebih ramah lingkungan.

Di sisi lain, penelitian Cathie Wood’s Ark Investment Management LLC sempat menyatakan penambangan Bitcoin pada akhirnya bisa lebih ramah lingkungan. Salah satunya dengan memberi insentif pada pemanfaatan EBT. Penambangan mata uang kripto dinilai mampu meningkatkan investasi pada EBT seperti tenaga surya, sekaligus menciptakan jaringan EBT lebih banyak lagi.

Tweet terbaru CEO Tesla membuat beberapa pendukung uang kripto kebingungan. Aneh jika perusahaan akan menolak Bitcoin sebagai metode pembayaran, namun masih mempertahankan kepemilikannya,” kata Kepala bursa kripto Luno untuk Asia Pasifik Vijay Ayyar di Singapura, dikutip dari livemint.com, Senin (17/5).

Ayyar juga menyinggung alasan Musk untuk mengangkat isu lingkungan saat ini, mengingat hal tersebut telah lama dikritik dan dianggap sebagai alasan untuk menolak uang kripto. Apapun motivasinya, pernyataan Musk akhir-akhir ini akan disambut skeptis oleh pergerakan Bitcoin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...