Dilarang Tiongkok, Penambang Bitcoin Incar Pasokan Amerika dan Eropa
Operator penambangan mata uang kripto atau cryptocurrency, seperti Huobi Mall dan BTC.TOP, menangguhkan operasi di Tiongkok. Itu dilakukan setelah Beijing meningkatkan upayanya untuk menindak penambangan dan perdagangan Bitcoin pekan lalu. Langkah tersebut sontak menekan harga Bitcoin turun 17% pada perdagangan Minggu (23/5), dikutip dari Reuters.
Komite Stabilitas dan Pengembangan Keuangan Cina yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Liu He mengumumkan, Bitcoin sebagai aset yang perlu diatur lebih lanjut. Tindakan keras itu menargetkan penambangan mata uang virtual, di mana Tiongkok berkontribusi sebanyak 70% dari pasokan kripto dunia.
Dalam pernyataan di komunitas Telegram resminya kemarin malam, Huobi Mall menyatakan sudah menangguhkan semua bisnis penambangannya di Tiongkok. Untuk kemudian, pihaknya akan menghubungi penyedia layanan penambangan di negara lain agar membuka jalan bagi ekspor rig di masa depan.
“Tidak perlu khawatir dan tenang,” kata Huobi Mall dalam pernyataannya.
Sementara itu, BTC.TOP yang juga kumpulan penambang kripto mengumumkan penangguhan bisnisnya di Tiongkok dengan alasan risiko peraturan. Pendiri BTC.TOP Jiang Zhuoer, menyatakan dalam posting blog mikro melalui Weibo bahwa di masa depan pihaknya akan melakukan bisnis penambangan kripto di Amerika Utara.
Penambang kripto menggunakan peralatan atau rig komputer yang dirancang khusus untuk memverifikasi transaksi koin virtual. Dalam prosesnya, aktivitas penambangan akan menghasilkan mata uang kripto yang baru dibuat seperti Bitcoin.
"Dalam jangka panjang, hampir semua rig penambangan kripto Cina akan dijual di luar negeri, karena regulator Cina menindak penambangan di dalam negeri," tulisnya.
Pada Selasa (18/5), muncul larangan transaksi kripto dari tiga lembaga keuangan di Cina. Ketiga badan tersebut yakni Asosiasi Keuangan Internet Nasional Cina, Asosiasi Perbankan Cina, dan Asosiasi Pembayaran dan Kliring Cina. Mereka mengharamkan lembaga keuangan dan perusahaan pembayaran di Negeri Panda menyediakan layanan terkait transaksi mata uang kripto.
Layanan tersebut termasuk pendaftaran akun kripto, perdagangan, kliring dan penyelesaian. Volatilitas harga uang kripto yang signifikan dalam waktu singkat dipandang sebagai perdagangan spekulatif. Untuk itu, ketiga lembaga keuangan Cina secara serius menilai transaksi uang kripto sebagai tindakan yang melanggar keamanan properti. Bahkan, itu dianggap mengganggu tatanan ekonomi dan keuangan normal.
“Pada akhirnya, Cina akan kehilangan kekuatan komputasi kripto ke pasar luar negeri,” kata Jiang yang memprediksi kenaikan penambangan Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Penambang kripto lainnya, HashCow menyatakan akan sepenuhnya mematuhi peraturan pemerintah Tiongkok. Dengan menjual daya komputasi kepada investor, HashCow memiliki 10 situs penambangan di provinsi Cina, termasuk Xinjiang dan Sichuan.
Dalam pernyataannya kepada klien, disampaikan juga kalau pihaknya akan menangguhkan pembelian rig bitcoin baru. Selain itu, HashCow juga menjanjikan pengembalian dana penuh kepada para investor yang telah memesan layanan komputasi tetapi belum mulai menambang.