Tekan Dolarisasi, El Salvador Jadikan Bitcoin Alat Pembayaran Sah

Intan Nirmala Sari
10 Juni 2021, 00:01
Bitcoin
Wikimedia

REMITANSI

Sebagai negara dengan ekonomi berkembang, El Salvador memiliki penetrasi bank yang lebih rendah dibandingkan negara maju. Selain itu, negara juga memiliki ketergantungan untuk transfer uang dari luar negeri yang lebih tinggi.

Sementara itu, Bank of America (BofA) mencatat semua negara berkembang memiliki produksi dan volume perdagangan mata uang kripto tertinggi, di luar Amerika Serikat (AS). Negara-negara tersebut termasuk Cina, Kolombia dan India.

Penggunaan mata uang digital secara umum juga berisiko bagi ekonomi, mengingat dolar sudah lebih dulu dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah, termasuk di El Salvador. Dolarisasi menjadi masalah utama bagi stabilitas makro dan keuangan di banyak pasar negara berkembang.

“Itu dapat memburuk jika digitalisasi memfasilitasi akses ke mata uang asing,” kata David Hauner dari BofA.

Adapun akar dari dolarisasi adalah inflasi lokal yang tinggi. Menurut Hauner, kondisi tersebut dapat memburuk apabila mata uang digital terbukti mengalami inflasi.

El Salvador sangat bergantung pada uang yang dikirim kembali dari pekerja di luar negeri. Data Bank Dunia menunjukkan, pengiriman uang ke negara itu hampir mencapai US$ 6 miliar atau sekitar seperlima dari produk domestic bruto (PDB) di 2019, sekaligus jadi salah satu rasio tertinggi di dunia.

Sementara itu, masih belum jelas berapa proporsi pengiriman uang yang dikirim ke El Salvador dalam bentuk Bitcoin. Bukele mengatakan, sekitar 70% orang di El Salvador tidak memiliki akses ke layanan keuangan tradisional. Untuk itu, negara akan mempromosikan pelatihan dan mekanisme untuk membuka akses ke transaksi Bitcoin, menurut undang-undang tersebut.

Secara teori, uang kripto menawarkan cara cepat dan murah untuk mengirim uang. Menggunakan sistem blockchain, pengiriman uang dapat dilakukan langsung. Blockchain merupakan sistem penyimpanan data digital yang terhubung banyak server (multiserver) dan kerap diibaratkan sebagai buku besar digital.

Di sisi lain, banyak regulator keuangan dan pembuat kebijakan yang khawatir dan memperingatkan kalau Bitcoin juga memfasilitasi pencucian uang dan penggunaan ilegal lainnya.

Melansir Coinmarketcap, harga Bitcoin berhasil tembus level US$ 35.000 atau naik sekitar 14% dalam waktu 24 jam. Dengan begitu, kapitalisasi koin penguasa pasar kripto ini naik 13,7% menjadi US$ 683,59 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...