Banyak Korban Asuransi Unit Link Selama 15 Tahun, OJK Perketat Aturan

Image title
6 Desember 2021, 17:45
Banyak Korban Asuransi Unit Link Selama 15 Tahun, OJK Perketat Aturan
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Petugas keamanan berjalan di depan berbagai logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Senin (6/7/2020).

Dalam rapat dengan DPR, salah satu korban asuransi unit link, Agus Gunawan ingin OJK menghapuskan produk asuransi berjenis unit link karena konsepnya merugikan nasabah. Dia memiliki polis unit link dari AXA Mandiri.

Agus bercerita, awalnya tergiur dengan konsep yang ditawarkan oleh produk unit link, di mana ada investasi yang terus berkembang, sambil memiliki asuransi kesehatan dan jiwa. "Betapa dahsyatnya kata-kata itu sehingga saya tertarik beli polis tersebut," katanya.

Pada tahun pertama hingga ketiga, Agus diminta untuk terus berinvestasi dan ia mengaku tidak pernah menunda. Namun, pada tahun keenam, nilai polisnya mulai turun. Akhirnya, pada tahun kesepuluh, sebelum akhirnya memutuskan untuk tutup polis, nilainya turun 80% atau setara Rp 180 juta.

Agus mengatakan, pernah mendapatkan penjelasan dari manajer investasi AXA Mandiri yang mengatakan penurunan itu sejalan dengan kinerja harga saham di pasar modal. Menurutnya, saat membuka polis, indeks harga saham gabungan (IHSG) ada di level 2.900. Sementara, saat hendak tutup polis, IHSG di level 6.000.

"Itu kan tidak mencerminkan harga saham turun. Lagi pula kalau harga saham turun dalam 10 tahun, apa itu tidak suspensi penjualnya oleh Bursa Efek Indonesia?" katanya.

Menurutnya, konsep produk asuransi unit link tersebut sangat merugikan nasabah. Selain itu, tidak ada negara lain yang menerapkan konsep unit link.

"Konsep unit link ini sangat biadab. Saya ingin minta ke OJK, tolong dihapuskan saja itu unit link, tidak ada di negara lain konsep ini," katanya.

Menurut laporan FinTech in ASEAN 2021: Digital Takes Flight, pandemi Covid-19 membuat pembelian polis asuransi secara online di wilayah Asia Tenggara semakin meningkat. Hal ini diprediksi terus bertumbuh di masa yang akan datang.

Meski begitu, produk asuransi unit link tidak masuk dalam tujuh asuransi yang banyak dibeli secara online di wilayah Asia Tenggara. Dari 1.379 responden yang berada di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, mayoritas menyatakan bahwa asuransi kesehatan merupakan jenis asuransi yang paling banyak dibeli secara online.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...