Rupiah Dibuka Menguat 14.629/US$ Jelang Rilis Neraca Dagang April

Abdul Azis Said
17 Mei 2022, 10:08
Rupiah
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Sebagian nilai tukar emerging market juga bergerak menguat terhadap dolar AS. Sentimen positif di aset berisiko tersebut bisa menahan pelemahan rupiah.

Dari dalam negeri, pasar kini menunggu rilis neraca dagang bulan April yang diramal masih akan tinggi. Ekspektasi pasar surplus akan mencapai US$ 3,25 miliar. "Kalau surplus lagi, menunjukkan trens surplus masih posiitf, ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah," ujarnya.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah masih akan tertekan hari ini dan bergerak di rentang Rp 14.600-Rp 14.750 per dolar AS. Dari eksternal, kenaikan suku bunga dan kekhawatiran terhadap resesi di ekonomi AS telah memicu penguatan dolar AS.

"Dari dalam negeri, sentimen yang melemahkan rupiah belakangan ini adalah menurunnya cadangan devisa dan inflasi yang melonjak," ujar Lukman kepada Katadata.co.id

Bank Indonesia mencatat cadangan devisa RI sudah turun dalam dua bulan terakhir sejak Maret 2022. Pada periode April, cadev turun US$ 3,4 miliar, penurunan lebih besar dari bulan sebelumnya US$ 2,3 miliar.

Berkurangnya cadangan devisa tersebut disebabkan adanya pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian.

Sementara itu, inflasi pada April tercatat sebesar 0,95% secara bulanan, rekor tertinggi sejak 2017. Sementara inflasi tahunan sebesar 3,47% merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2019.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...