Pasar Properti Krisis, Bank di Cina Potensi Alami Kerugian US$ 350 M

Syahrizal Sidik
1 Agustus 2022, 20:12
Pasar Properti Krisis, Bank di Cina Potensi Alami Kerugian US$ 350 M
ANTARA FOTO/ Reno Esnir/rwa.
Ilustrasi kawasan properti. S&P Global memperkirakan penjualan rumah di Cina bisa turun sebanyak 33% tahun ini di tengah boikot hipotek.

Upaya yang telah dipertimbangkan sejauh ini termasuk masa tenggang pembayaran hipotek dan dana yang didukung bank sentral untuk memberikan dukungan keuangan kepada pengembang.

Saat ini, eksposur bank-bank China ke sektor properti berada di atas industri lainnya. Ada 39 triliun yuan hipotek yang beredar dan 13 triliun yuan pinjaman lainnya kepada pengembang pada akhir Maret, menurut data dari People's Bank of China.

"Pasar real estat adalah fondasi utama untuk stabilitas keuangan di China," ungkap direktur pelaksana Teneo Holdings Gabriel Wildau, dalam sebuah catatan bulan ini.

Ketika pihak berwenang bergerak untuk mengendalikan risiko, pemberi pinjaman dengan eksposur tinggi dapat berada di bawah pengawasan yang lebih besar.

Hipotek menyumbang sekitar 34% dari total pinjaman di Postal Savings Bank of China Co. dan China Construction Bank Corp. pada akhir tahun 2021, di atas batas peraturan 32,5% untuk bank terbesar.

Sekitar 7% dari pinjaman hipotek yang beredar dapat terkena dampak jika risiko gagal bayar (default) menyebar, menurut analis Deutsche Bank Lucia Kwong.

Di sisi lain, S&P Global memperkirakan penjualan rumah bisa turun sebanyak 33% tahun ini di tengah boikot hipotek, yang semakin menekan likuiditas pengembang yang tertekan dan menyebabkan lebih banyak default. Sekitar 28 dari 100 pengembang teratas berdasarkan penjualan telah gagal membayar obligasi atau menegosiasikan perpanjangan utang dengan kreditur selama setahun terakhir.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...