Aset Tembus Rp 277 T, BSI Bidik Masuk 10 Bank Syariah Terbesar Dunia
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan bank syariah pelat merah, PT Bank Syariah Indonesia (Persero) atau BSI, masuk ke dalam daftar 10 bank syariah terbesar di dunia.
Hal ini disampaikan Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto dalam Rapat Kerja antara Kementerian BUMN dan Komisi VI di Gedung DPR RI, Selasa (20/9) hari ini.
Menurut dia, target tersebut dapat dicapai mengingat perusahaan syariah milik negara ini telah memiliki total aset mencapai Rp 277 triliun per Juni 2022. Sementara itu, ekuitas perusahaan juga sudah mencapai Rp 26 triliun pada periode yang sama.
Susyanto meyakini pencapaian tersebut bisa membuat BSI berperan penting dalam pembangunan perekonomian syariah Indonesia.
"BSI ini adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Dengan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, BSI akan mempunyai peran penting dalam pembangunan perekonomian syariah Indonesia,” kata Susyanto dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN, Selasa (20/9).
Direktur Utama BSI, Hery Gunadi menyampaikan hal senada. Dia juga mengaku memiliki mimpi yang sama, yakni BSI bisa menjadi salah satu dalam 10 besar bank syariah skala global.
"BSI itu kalo dihitung saat ini berada di nomor 14 di dunia. Mimpinya di tahun 2025 akan bisa masuk menjadi salah satu dalam 10 besar bank syariah global, itu visi kami," kata Hery.
Kendati demikian, Hery mengaku banyak hal yang masih harus ditingkatkan BSI semenjak melakukan merger.
“Pada Februari 2021 kemarin, kami baru merger resmi secara legal. Kami akan tingkatkan dari segi operasional hingga teknologi. Hal yang pertama kami bangun adalah dari risk management-nya (pengelolaan risiko) dulu,” kata Hery Gunadi.
Seperti yang diketahui, BSI merupakan hasil penggabungan usaha atau merger dari tiga bank syariah milik Himpunan Bank Negara (Himbara). Ketiga bank yang dimaksud antara lain, PT BRI Syariah, PT Bank Mandiri Syariah, dan PT BNI Syariah.