Dana Pensiun BUMN Defisit Rp 9,8 T, Tersangkut di Emiten Bermasalah

Lona Olavia
9 Maret 2023, 17:21
Dapen BUMN Defisit Rp 9,8 T, Ada yang Nyangkut di Emiten Bermasalah
Ilustrator: Lambok E. Martin Hutabarat | Katadata

Sedangkan Dapen karyawan Pertamina 'nyangkut' di saham PT Sugih Energy Tbk (SUGI). Dapen Pertamina memiliki 1,99 miliar saham di emiten bidang investasi pertambangan ini.

Jika mengacu pada harga saham SUGI sekarang, maka total nilai kepemilikan Pertamina di SUGI mencapai Rp 99,86 miliar. Hingga kini Sugih Energy disuspensi di seluruh pasar. Suspensi saham emiten investasi minyak dan gas itu sudah cukup panjang, yakni 30 bulan per Januari 2023.

Senada dengan dapen, asuransi pelat merah seperti PT Asabri juga bernasib sama. ASABRI sendiri adalah BUMN yang ditugaskan oleh pemerintah sebagai pengelola program asuransi sosial bagi prajurit TNI, anggota Polri dan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), yang terdiri dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kemhan dan Polri. 

Dana Asabri nyangkut di saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) yang telah disuspen sejak Februari tahun 2020. Asbari tercatat memiliki 2,45 miliar atau 5,4% saham RIMO.

RIMO merupakan emiten milik tersangka kasus Jiwasraya Benny Tjokrosaputro alias Bentjok. RIMO kini dikendalikan oleh saudaranya, Teddy Tjokrosaputro.

Dalam perkembangannya, Dana Pensiun BUMN tercatat memiliki total aset mencapai Rp 126 triliun, mencakup hampir 40% dari total aset neto industri Dapen nasional. Namun demikian sebanyak 65% Dapen BUMN memiliki permasalahan kecukupan dana.

Pembenahan Dapen BUMN telah dicanangkan sejak akhir 2021 dan hingga kini terus berlangsung. Hal tersebut menjadi bagian utuh dari transformasi sekaligus 'bersih-bersih' BUMN.

Pembenahan Dapen menjadi krusial dan mendesak, mengingat kontribusi aset industri Perasuransian dan Dapen baru sebesar 5,8% terhadap PDB Indonesia. Kontribusi sektor ini jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Filipina yang sudah sebesar 10,8% atau Malaysia mencapai 22,3%.

Adapun penguatan Dapen perlu segera dilakukan guna mempersiapkan periode aging population paling cepat pada 2035 atau ketika bonus demografi selesai dan mayoritas masyarakat Indonesia berusia pensiun. Tanpa pembenahan maka para pensiunan tersebut akan menjadi beban negara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...