BTN Dapat Restu OJK Jual Apartemen dan Hotel Bermasalah Rp 2 Triliun

Patricia Yashinta Desy Abigail
8 Agustus 2023, 18:15
BTN Dapat Restu OJK Jual Apartemen dan Hotel Bermasalah Rp 2 Triliun
BTN mendapat restu menjual aset bermasalah berupa apartemen dan hotel senilai Rp 2 triliun.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menjual beberapa aset-aset yang bermasalah untuk menekan rasio kredit macet atau non-performing loan/NPL perseroan. 

Merujuk laporan keuangan BTN, rasio kredit bermasalah secara gross mencapai 3,66% pada semester pertama 2023, sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 3,55%. Di sisi lain, NPL nett tercatat 1,75% pada paruh pertama 2023. Adapun, aset bermasalah perusahaan mencapai Rp 11,25 triliun pada paruh tahun ini.

Direktur Utama Bank BTN Nixon Napitupulu mengatakan BTN telah mendapat restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penjualan aset-aset bermasalah tersebut. Nantinya, penjualan aset bermasalah tersebut dilakukan dua tahap dengan total realisasi Rp 2 triliun.

Pada tahap pertama, penjualan aset bermasalah dapat terealisasikan Rp 1 triliun pada September. Tahap kedua, penjualan kredit bermasalah direalisasikan Rp 1 triliun pada akhir 2023.

"Yang akan kami jual yaitu apartemen atau hotel yang bermasalah," kata Nixon kepada wartawan di Tangerang, Selasa (8/8).

Selain itu, BTN bersama dengan Indonesia Financial Group (IFG) Life akan melaksanakan kesepakatan untuk pembayaran klaim yang tertunda. Nixon menyebut nilai klaim-klaim yang tertunda yaitu mencapai Rp 500 miliar.

"Pembayaran ditargetkan selesai sebelum akhir tahun," ungkap Nixon. Dia berharap keluarga ahli waris mendapat kepastian pelunasan kewajiban yang anggotanya telah meninggal. Pembayaran tersebut saat ini sudah dalam proses.

Dari langkah-langkah ini, Nixon menargetkan penurunan rasio NPL hingga 3,4%. Tapi, dirinya berharap bisa menekan lebih banyak dari target yang ditetapkan.

Nixon membeberkan penyumbang NPL tertinggi yaitu dari segmen high rise building yaitu gedung apartemen dan hotel yang bermasalah maupun tidak banyak terjual. Sebab itu, perusahaan akan menjual gedung-gedung tersebut. Bahkan dia menyebut apartemen yang dibangun BTN pada 2014 hingga 2017 mengalami penurunan permintaan yang penjualan juga melemah.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...