Kinerja Saham Perbankan November, Bank Jago Jadi Top Gainers
Berdasarkan data BEI, investor asing tercatat melakukan pembelian Rp 71 miliar di tanggal 30 November, atau inklusi ke indeks MSCI Small Cap dan tanggal perpindahan ke papan saham utama mencapai Rp71 miliar. Secara kumulatif, sepanjang November 2023, net buy ARTO telah mencapai Rp 102 miliar.
Sementara, volume perdagangan saham 53 juta lembar sepanjang November 2023, naik 221% dibandingkan dengan rata-rata sepanjang Oktober 2023. Selain itu, nilai transaksi juga secara rata-rata mencapai Rp 139 miliar, naik 375% dibandingkan posisi Oktober 2023.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan peningkatan harga saham merupakan apresiasi dari pelaku pasar terhadap kinerja perusahaan. "Kami bersyukur harga saham bank jago terus menunjukan perbaikan dan ini adalah apresiasi atas kinerja Bank Jago yang terus meningkat dan membaik di setiap kuartal. Mudah-mudahan ke depan valuasi atau harga saham Bank Jago akan meningkat,” kata Arief, dalam acara Public Expose Live 2023 pekan lalu.
Hingga September, Bank Jago mampu mencetak laba bersih Rp50 miliar, meningkat 24% secara tahunan. Perolehan laba tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp1,2 triliun, naik 23% secara tahunan.
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago mencetak pertumbuhan kredit 33% menjadi Rp 10,9 triliun dengan kualitas kredit yang sangat baik, di mana rasio kredit bermasalah di posisi 1,2%. Adapun dari sisi pendanaan, Bank Jago mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebanyak Rp10,3 triliun, tumbuh 41% secara tahunan.
Dari jumlah DPK tersebut, sebanyak 73% berasal dari dana murah atau current account saving account (CASA). Kinerja pendanaan yang impresif itu ditunjang oleh performa aplikasi Jago yang sampai dengan Oktober 2023 mampu mendatangkan 7,6 juta nasabah, melonjak dari posisi akhir 2022 sebanyak 5,1 juta nasabah.
