S&P 500 dan Nasdaq Merosot, Investor Menanti Arah Suku Bunga The Fed
Indeks bursa Amerika Serikat (AS) ditutup variatif pada perdagangan hari Selasa (31/1) dengan S&P 500 ditutup mendekati level stagnan. Hal itu karena investor di bursa Wall Street menunggu keputusan terbaru dari The Federal Reserve mengenai arah kebijakan suku bunga.
Adapun indeks S&P 500 turun sebesar 0,06%, menutup perdagangan di 4.924,97. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik 133,86 poin atau 0,35%, mencapai rekor penutupan ketujuh kalinya tahun ini di 38.467,31. Di sisi lain, Nasdaq Composite merosot 0,76%, berakhir pada level 15.509,90.
Seiring dengan hal itu, pelaku pasar tengah memperhatikan perkembangan dari pertemuan kebijakan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dimulai pada hari Selasa pekan ini. Menurut CME FedWatch, dengan probabilitas 97% pasar Fed Funds Futures memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga. Oleh karena itu, investor mengantisipasi adanya pergeseran kebijakan yang akan diumumkan setelah pertemuan tersebut.
Sementara saham General Motors (GM) melonjak hampir 8% setelah produsen mobil ini melaporkan pendapatan yang melebihi perkiraan. Saham keamanan siber F5 naik kurang dari 1% usai melaporkan hasil keuangan yang positif. Adapun saham produsen elektronik Sanmina melonjak lebih dari 28% setelah melaporkan laba per saham.
Wakil Presiden Senior Calamos Investments, Joseph Cusick, menyatakan secara teknis, indeks-indeks ekuitas AS diperkirakan akan mengalami kenaikan dalam jangka pendek. Meskipun demikian, Cusick mempertanyakan potensi perkembangan risiko-risiko fundamental dalam beberapa hari mendatang, yang mungkin dapat melemahkan kinerja pasar saat ini.
“Hingga bears mengambil alih kendali, pasar yang berada di level penutupan tertinggi baru sepanjang masa akan tetap dihormati,” kata Cusick dikutip CNBC, Rabu (31/1).
Wall Street baru saja mengakhiri sesi dengan kemenangan dengan membawa Dow dan S&P 500 mencapai rekor penutupan keenam dalam tahun ini. Hingga saat ini, sekitar 144 perusahaan atau sekitar 29% dari indeks, telah melaporkan hasil kuartalannya selama musim laporan keuangan ini. Adapun sekitar 79% dari perusahaan-perusahaan tersebut berhasil melampaui estimasi Wall Street, melebihi rata-rata 76% selama empat kuartal terakhir.