Bank Permata Naik Kelas Bermodal Rp 30 Triliun, Sahamnya Meroket 19%

Image title
7 Oktober 2020, 13:36
merger bank permata, bank permata, bangkok bank, perbankan, merger bank, bank permata masuk buku 4, modal inti bank permata, bnli
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang wanita melintas di teller PT Bank Permata Tbk, kawasan World Trade Center 2, Sudirman,  Jakarta Selatan (18/3). 

"Kemitraan strategis untuk pertumbuhan ini akan baik, tidak hanya untuk Bangkok Bank dan Bank Permata, melainkan dalam mendukung perekonomian Indonesia dan dapat membuka kesempatan dalam integrasi keuangan Asia Tenggara yang tengah berjalan," kata

Bank Permata akan menjadi bank digital dan komersial, baik untuk nasabah ritel, UMKM, maupun korporasi. Nasabah juga akan terhubung dengan jaringan internasional Bangkok Bank, serta dapat mengakses kesempatan untuk bertumbuh di Asia Tenggara.

Saham Bank Permata Naik Hingga 19% Hari ini

Usai persetujuan dari regulator terkait dengan integrasi Bank Permata dengan Bangkok Bank Cabang Indonesia, investor pasar modal menyambut baik. Saham Bank Permata di pasar modal loncat hingga 19,07% menyentuh harga Rp 1.405 per saham sejauh perdagangan pukul 11.10 WIB.

Selain itu, ada transaksi saham jumbo pada saham Bank Permata hari ini yang dilakukan oleh asing. Tercatat, investor asing melakukan pembelian pada saham Bank Permata yang nilai bersihnya mencapai Rp 4 triliun di pasar non-reguler.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, sejauh ini belum menemukan informasi detail mengenai transaksi oleh asing tersebut. Dalam kepemilikan Bank Permata pun belum ada informasi dari tambahan saham oleh pengendali saat ini yaitu Bank Bangkok.

"Bisa jadi sih lanjutan dari tender offer-nya. Kepemilikan (Bangkok Bank) tidak bertambah, tapi hanya pindah rekening dari domestik ke asing. Sepertinya akunnya dia-dia juga cuma yang domestik kemarin akun sementara," kata Okie kepada Katadata.co.id, Rabu (7/10).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...