Saham Bank Jago 4,2% Berpindah Tangan, Harganya Jauh di Bawah Pasar

Redaksi
Oleh Redaksi
14 Desember 2020, 21:05
Presiden Direktur PT Bank Jago Tbk, Kharim Siregar, saat peresmian kantor Bank Jago cabang Mega Kuningan, Jakarta.
Bank Jago
Presiden Direktur PT Bank Jago Tbk, Kharim Siregar, saat peresmian kantor Bank Jago cabang Mega Kuningan, Jakarta.

Seiring rights issue tersebut, masuk juga lima pihak pemegang saham Bank Jago yang merupakan perusahaan cangkang berkantor di luar negeri. Pertama, Jetway Wealth Management Limited di Sertus Chamber Gorvernors Square Suites #5-204 Kepualauan Caymand, sebanyak 7,59% saham.

Kedua, Lion Glory Pte Ltd di Singapura sebesar 6,48%. Ketiga, Qilora Investments (Cayman) Ltd yang menguasai 5,11%. Keempat, Akta Asset Limited di Kepulauan Caymand sebanyak 5,06%. Kelima, Ephesus United Corp di Kepulauan Virgin sebesar 5% saham.

Saat ini, Bank Jago dalam proses penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak tiga miliar saham.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, sebagian dana hasil rights issue akan digunakan untuk investasi di infrastruktur teknologi informasi. Ini bertujuan meningkatkan daya saing dan agar mampu beradaptasi terhadap perubahan akibat pandemi corona. Bank Jago memang berfokus menjadi bank berbasis teknologi dan berencana meluncurkan aplikasi perbankan digital.

IHSG Menguat Jelang Pemilu
(ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Spekulasi masuknya investor baru

Sejak diambil alih Jerry Ng dan Patrick Walujo, saham Bank Jago memang terus meroket hingga bulan Desember ini menembus Rp 4.000 per saham. Selain keputusan perusahaan menjadi bank digital yang tengah tren di dunia saat ini, lonjakan harga saham Bank Jago dipicu oleh spekulasi masuknya investor baru.

Yang santer terdengar adalah Gojek. Ini karena faktor kedekatan Jerry dan Patrick dengan para pendiri dan pimpinan Gojek. Patrick melalui Northstar juga merupakan salah satu investor awal Gojek.

Sejak awal 2019, Gojek memang semakin serius menggarap bisnis keuangan melalui layanan keuangan Gopay. “Sekaranglah evolusi Gopay dan layanan keuangan,” kata pendiri Gojek Nadiem Makarim, yang kini menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, saat mengumumkan logo baru Gojek pada pertengahan tahun lalu (22/7/2019).

Decacorn itu pun didukung oleh Facebook dan PayPal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, yang berfokus pada layanan keuangan. Keduanya terlibat dalam putaran pendanaan seri F Gojek pada awal tahun ini.

Yang terbaru, pada bulan November lalu, Gojek melakukan perombakan jajaran pimpinannya untuk memperkuat bisnis keuangannya. Aldi Haryopratomo akan mundur dari posisi CEO GoPay per Januari 2021.

Sedangkan dua Co-CEO yakni Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo akan berbagi tugas. Kevin akan berfokus memimpin layanan Gojek, sementara Andre mengomando lini bisnis pembayaran digital dan finansial.

Kabar masuknya Gojek ke Bank Jago sebenarnya sudah pernah ditanggapi oleh manajemen bank tersebut. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar pernah mengatakan, terbuka untuk berkolaborasi dengan pelaku ekosistem digital, termasuk perusahaan rintisan atau startup.

"Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan semua ekosistem, baik besar atau kecil, bahkan dengan startup kalau memang memiliki nilai yang sangat cocok dengan konsumen kami," katanya, 9 Juli lalu.

Untuk itu, Bank Jago tidak menutup kemungkinan bekerja sama dengan startup besar seperti Go-Jek. Dalam melayani ekosistem digital, Bank Jago menargetkan kolaborasi dengan berbagai platform, mulai dari e-commerce, aplikasi penyedia jasa transportasi, industri perjalanan, online shop, hiburan, hingga pembayaran digital dan fintech lending.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Yura Syahrul
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...