Operator Telekomunikasi Indosat Lepas Bisnis Satelit
Penjualan tersebut berdasarkan proposal penawaran dari PT Pintar Nusantara Sejahtera dan PT Pasifik Satelit Nusantara (pemegang saham lain dalam PSNS) tertanggal 2 Oktober 2020.
Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya mengatakan langkah Indosat untuk meninggalkan bisnis satelit merupakan pilihan tepat karena bisa menekan beban biaya (cost) perusahaan. Pasalnya, skala ekonomi yang tidak lagi kompetitif bagi bisnis Indosat.
"Tak hanya bisa lebih efisien, ke depannya, perusahaan juga bisa lebih fokus pada bisnis utamanya yakni sebagai penyedia layanan komunikasi terutama di bisnis digital," kata Anissa kepada Katadata.co.id.
Indosat membukukan kenaikan pendapatan 9,22%, menjadi Rp 20,59 triliun hingga kuartal III-2020. Meski pendapatannya naik, kerugian operator telekomunikasi ini malah semakin membesar. Dalam sembilan bulan tahun ini, rugi bersih Indosat tercatat Rp 457,5 miliar, dibandingkan kuartal III tahun lalu sebesar Rp 284,59 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang diunggah melalui keterbukaan informasi, Selasa (3/11), pendapatan Indosat masih didominasi bisnis seluler. Segmen bisnis ini terdiri dari paket data, telepon, jaringan interkoneksi, sewa menara, pesan singkat (SMS), dan lainnya.