Laba 4 Bank Kakap Terpuruk pada 2020, Siapa yang Bisa Mengerek Kredit?

Image title
9 Februari 2021, 15:47
kinerja bank, bca, bank mandiri, mandiri, bni, bri, perbankan, laba bank, laba bca, laba bri, laba bank mandiri, laba bni, kredit bca, kredit bank mandiri, kredit bni, kinerja bank 2020
Arief Kamaludin|KATADATA

Dari sisi fungsi intermediasi, bank-bank besar tersebut tetap menyalurkan kredit di tengah risiko yang semakin besar karena pandemi Covid-19. Beberapa di antaranya, mampu menumbuhkan kredit, sedangkan lainnya mengalami kontraksi secara tahunan.

BCA berhasil menyalurkan kredit dengan dengan total nilai Rp 588,67 triliun sepanjang 2020 namun mengalami penurunan 2,5% secara tahunan. Sedangkan BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 938,37 triliun atau mengalami pertumbuhan 3,89%.

Lain halnya dengan Bank Mandiri, dimana perusahaan menyalurkan kredit senilai Rp 892,8 triliun tahun lalu, namun terkontraksi 1,61% secara tahunan. Lalu, BNI berhasil menyalurkan kredit dengan nilai Rp 586,2 triliun atau mengalami pertumbuhan hingga 5,29%.

Kendati demikian, kualitas kredit yang tercermin dalam rasio kredit seret alias non-performing loan (NPL) masing-masing bank mengalami kenaikan. NPL BCA pada 2020 ada di level 1,8% atau naik dari 1,3%. Begitu pula dengan BRI yang NPL-nya ada di level 2,99% atau naik dari 2,8%.

NPL bank lainnya, seperti Bank Mandiri, mengalami kenaikan menjadi 3,1% pada 2020 dari sebelumnya hanya 2,3%. Sedangkan posisi NPL BNI pada akhir 2020 ada di level 4,3% atau mengalami kenaikan dari sebelumnya 2,3%.
BCA tercatat mampu mengumpulkan DPK senilai Rp 840,75 triliun sepanjang 2020 atau mengalami pertumbuhan hingga 19,29% secara tahunan. DPK BRI tahun lalu, mampu menembus angka Rp 1.121 triliun atau mengalami kenaikan 9,78% dibandingkan tahun sebelumnya.

Di tengah pandemi Covid-19, tampak pula masyarakat melakukan penyimpanan dananya di bank. Terlihat dari dana pihak ketiga bank-bank tersebut yang mengalami pertumbuhan signifikan sepanjang 2020.

Bank Mandiri juga mampu mencatat DPK dengan nilai fantastis, Rp 1.047 triliun sepanjang 2020 atau mengalami kenaikan 12,24%. Sementara, DPK BNI sepanjang 2020 mampu meraup Rp 679,45 triliun atau mengalami pertumbuhan 10,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan DPK tersebut, membuat likuiditas di masing-masing perbankan mengalami pelonggaran. Hal tersebut terlihat dari rasio alat likuid salah satunya kredit dibanding simpanan alias loan to deposit ratio (LDR).

Likuiditas BCA melonggar, dimana LDR pada akhir 2020 di level 65,8% atau melonggar dari level 80,5% pada akhir 2019. Likuiditas BRI juga sama, LDR pada akhir 2020 ada di level 83,7% atau melonggar dari level 88,5% per akhir 2019.

LDR Bank Mandiri pada akhir 2020, berada di level 84,3% atau melonggar dari posisi per akhir 2019 yang ada di level 96,5%. Sedangkan LDR BNI berada pada level 87,3% pada akhir 2020, turun dibandingkan akhir tahun sebelumnya yang ada di level 91,5%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...