Potret Kuartal I, Kinerja Emiten Kesehatan Kinclong saat Pandemi

Image title
4 Mei 2021, 16:25
Kinerja laba dan omzet emiten di sektor kesehatan moncer pada kuartal I 2021, di tengah pandemi Covid-19.
ANTARA FOTO/Ampelsa/hp.
Ilustrasi rumah sakit.

Pergerakan Saham Bervariasi

Terkait harga saham, Itama Ranoraya mengalami kenaikan harga saham dengan ekspektasi pasar terhadap kinerjanya. Secara kumulatif, harga saham perusahaan berkode emiten IRRA itu mengalami kenaikan 11,25% menjadi Rp 1.780 per saham pada akhir Maret 2021.

Saham ini sempat mencapai puncak tertingginya pada 11 Januari 2021, di mana menyentuh harga Rp 3.700 per saham atau naik 131,25% dibandingkan akhir tahun lalu. Namun, setelah itu harga saham ini turun secara berturut-turut, hingga sempat menyentuh level terendah Rp 1.685 per saham pada 1 Februari 2021, meski tercatat masih menguat 5,31% dibandingkan akhir tahun lalu.

Saham Kalbe Farma secara kumulatif mampu naik 6,08% sepanjang kuartal I 2021 menjadi Rp 1.570 per saham. Harga tertinggi pada saham ini terjadi pada 11 Januari 2021 di harga Rp 1.760 per saham atau naik 18,92% dibanding akhir tahun lalu. Sementara itu, harga terendah terjadi pada 29 Januari 2021 di harga Rp 1.465 atau turun 1,01%.

Saham Prodia secara kumulatif juga naik hingga 23,08% menjadi Rp 4.000 per saham pada akhir Maret 2021. Harga sahamnya naik pada akhir periode kuartal I 2021, dimana sempat menyentuh harga tertinggi Rp 4.010 pada 29 Maret 2021. Sementara, harga terendah terjadi pada 14 Januari 2021 di Rp 3,270 per saham.

Sayangnya, kinerja keuangan yang kinclong tidak membuat harga saham emiten rumah sakit ikut terdongkrak. Seperti saham SILO yang pada kuartal I 2021 turun 11,64% menjadi Rp 4.860 per saham. Saham ini sempat menyentuh Rp 6.125 pada 8 Januari 2021 atau naik 11,36% dari awal tahun. Tapi sempat juga turun 16,36% menjadi Rp 4.600 pada 24 Maret 2021.

Saham MIKA juga mengalami penurunan 3,66% jika dibandingkan dengan akhir tahun 2020 menjadi Rp 2.630 per saham pada 31 Maret 2021. Saham ini sempat naik 17,22% menjadi Rp 3.200 pada 2 Februari 2021, dimana sebelumnya sempat turun 9,16% di Rp 2.480 pada 22 Januari 2021.

Meski begitu, harga saham SAME tercatat naik signifikan 104,65% sepanjang kuartal I-2021 menjadi Rp 440 per saham pada 31 Maret 2021. Pada 18 Maret 2021, saham ini menyentuh level tertinggi Rp 496 atau naik 130%. Sedangkan level terendah Rp 218 per saham pada 5 Januari 2021 atau tetap naik 1,4% dibandingkan akhir tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...