Hero Jual Aset IKEA Sentul Rp 280 Miliar untuk Bayar Utang

Lavinda
Oleh Lavinda
1 September 2021, 17:03
Hero, Retail
ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.
Seorang pengunjung membawa barang belanjaannya menggunakan troli di IKEA, Kota Tangerang, Banten, Selasa (19/1/2021).

Berdasarkan prospektus transaksi afiliasi disebutkan, HERO saat ini menghadapi kondisi perdagangan yang menantang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan lemahnya kinerja perekonomian. Hal ini mengakibatkan kinerja keuangan yang menantang pada 2020 dan diprediksi masih terus berlanjut sampai akhir 2021.

Posisi neraca keuangan HERO juga telah menurun signifikan dengan posisi kas bersih Rp 168 milliar sampai Desember 2020. Sementara itu, posisi utang bersih tercatat Rp 463 milliar pada 31 Desember 2020.

Setelah tinjauan bisnis strategis terperinci, pada Mei 2021, perseroan mengumumkan akan mengubah pendekatan perdagangannya. Beberapa di antaranya, dengan meningkatkan investasinya di merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket dan beralih dari merek Giant.

Menyusul pengumuman ini, perseroan telah menjajaki divestasi sejumlah properti yang dimiliki untuk memberi fleksibilitas neraca yang lebih baik. Hal ini dilakukan untuk menunjang jalannya kegiatan usaha selama pandemi COVID-19 serta inisiatif pertumbuhan di masa depan.

"Transaksi ini akan memberikan kemampuan untuk memonetisasi aset yang tidak likuid dengan nilai pasar wajar dan memberikan fleksibilitas neraca tambahan kepada Perseroan," kata Direksi HERO.

Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1989. HERO menjalankan kegiatan usaha supermarket, hipermarket, dan usaha retail khusus, seperti apotek, toko obat, kesehatan dan kecantikan, serta perabot rumah tangga.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...