Kebangkitan Emiten Properti, Penjualan Kuartal III Tumbuh Dobel Digit

Image title
18 November 2021, 08:30
properti
ANTARA FOTO/ Reno Esnir/rwa.
Seorang anak bermain di salah satu kawasan apartemen, Jakarta, Jumat (28/5/2021). Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, harga properti residensial mengalami perlambatan pertumbuhan sepanjang kuartal I/2021 meski tetap positif yaitu sebesar 1,35 persen year-on-year (yoy).

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)

Puradelta membukukan laba bersih hingga September 2021 hingga Rp 634,64 miliar. Laba bersih tersebut mampu tumbuh 109% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 302,44 miliar.

Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan pendapatan usaha yang mencapai Rp 1,3 triliun atau tumbuh 99,58% secara tahunan dari Rp 654,99 miliar.

Naiknya pendapatan usaha ditopang dari sektor industri senilai Rp 1,14 triliun, tumbuh 112% dari Rp 537,75 miliar. Dari sektor perumahan pendapatannya Rp 110,24 miliar, tumbuh hingga 206% dari Rp 36 miliar.

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

Laba bersih Pakuwon dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 721,97 miliar. Laba bersih tersebut mampu tumbuh 20,19% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 600,69 miliar.

Pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan pendapatan bersih Pakuwon Jati senilai Rp 3,78 triliun. Berkaca pada tahun sebelumnya, pendapatan bersih tersebut tumbuh 24,36% dari Rp 3,04 triliun.

Pendapatan Pakuwon Jati mayoritas berasal dari penjualan kondominium dan kantor mencapai Rp 1,4 triliun. Pendapatan dari sektor tersebut tumbuh 58,6% dibandingkan hingga triwulan III-2020 senilai Rp 883,29 miliar.

PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG)

Pengembang real estate KBAG catatkan pendapatan Rp 21,48 miliar hingga triwulan III-2021. Pendapatan perusahaan yang berbasis di Balikpapan, Kalimantan Timur tersebut anjlok 31,19% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 31,67 miliar.

Sekretaris Perusahaan Karya Bersama Anugerah Lasiah Pipit mengatakan, hal tersebut disebabkan menurunnya penjualan unit rumah. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kembali kasus Covid-19 di pertengahan 2021.

“Banyak karyawan kami yang terkena Covid-19, sehingga cukup mengganggu aktivitas operasional Perseroan," kata Lasiah dalam keterangan pers yang dikutip Rabu (17/11).

Karena pendapatan yang turun, laba bersih KBAG hingga September 2021 pun tersisa Rp 1,74 miliar, anjlok 84,57% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 11,27 miliar.

Penurunan laba juga disebabkan kenaikan beban penjualan dan pemasaran 29,38% menjadi Rp 2,03 miliar dari Rp 1,56 miliar. Lasiah mengatakan, kenaikan beban itu seiring dengan program pemasaran yang diluncurkan.

Lasiah berharap hingga akhir tahun ini kinerja operasional dan keuangan KBAG dapat mengalami perbaikan dan membukukan peningkatan, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih “Kami berharap omzet penjualan meningkat, dengan kegiatan promosi yang kami gelar sampai akhir tahun ini," katanya.

Salah satu kegiatan promosi yang dijalankan KBAG adalah pameran yang ditunjang dengan promosi di media sosial. Langkah lain seperti cara bayar yang mudah dengan program tunai bertahap.

PT PP Properti Tbk (PPRO)

PP Properti membukukan laba bersih Rp 11,67 miliar hingga September 2021 atau turun 84,73% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 76,48 miliar. Salah satu penyebabnya, penjualan dan pendapatan usaha yang lesu.

Berdasarkan laporan keuangan, penjualan dan pendapatan usaha anak usaha PT PP Tbk (PTPP) hingga triwulan III-2021 Rp 847,76 miliar. Nilai tersebut anjlok 33,7% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,27 triliun.

PPRO mengantongi pendapatan lain senilai Rp 34,62 miliar atau tumbuh 405% dibandingkan Rp 6,84 miliar. Tapi, beban keuangan perusahaan Rp 61,04 miliar, naik 10,99% dari Rp 55 miliar. Sehingga, laba sebelum pajak menjadi Rp 36,12 miliar atau turun 68,72% dari Rp 115,46 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...