Pendapatan Indihome Melonjak, Laba Telkom Terdongkarak Rp 18,87 T

Image title
24 November 2021, 13:30
telkom
Arief Kamaludin|KATADATA

Seperti diketahui pada 18 Mei 2021, Indosat resmi menjual 4.247 menara kepada PT Epid Menara Assetco. Setelah itu, Indosat menyewa kembali 4.085 menara. Sehingga total nilai transaksinya Rp 10,47 triliun.

Selain mendapatkan keuntungan dari penjualan menara, performa keuangan Indosat juga bertumbuh. Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, jumlah pendapatan Indosat Rp 23,05 triliun atau tumbuh 11,96 % dibandingkan Rp 20,59 triliun pada periode sama tahun lalu.

Pendapatan Indosat mayoritas berasal dari bisnis selular mencapai Rp 18,78 triliun dalam sembilan bulan awal 2021. Pendapatan dari bisnis ini tumbuh 10,33% dibandingkan Rp 17,03 triliun per September 2020.

Pendapatan dari bisnis multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) senilai Rp 3,84 triliun hingga triwulan ketiga 2021, tumbuh 21,38 % dari Rp 3,16 triliun.

Jika Indosat mampu membukukan laba signifikan karena menjual menara, sebaliknya laba bersih PT XL Axiata Tbk (EXCL) per September 2021, turun 51,04% secara tahunan. Laba bersih XL Axiata, Rp 1,02 triliun hingga kuartal ketiga 2021, sementara periode sama tahun lalu Rp 2,07 triliun.

Penurunan laba bersih XL Axiata tahun ini bukan lantaran kinerja yang lesu, melainkan karena tahun lalu perusahaan memperoleh cuan melimpah dari hasil penjualan dan sewa balik menara telekomunikasi.

Pada tahun lalu, laba bersih XL Axiata mencapai Rp 2,07 triliun, karena XL Axiata mengantongi keuntungan dari penjualan dan sewa-balik menara Rp 1,97 triliun. Sementara itu, pada periode sama tahun ini keuntungannya hanya Rp 313,29 miliar saja.

Pada Februari 2020, XL Axiata memang merampungkan transaksi penjualan sebanyak 2.782 menara kepada dua perusahaan. Sebanyak 1.728 unit dilepas kepada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan sebanyak 1.054 unit kepada PT Centratama Menara Indonesia (CMI).

Selain tidak mengantongi cuan penjualan menara lagi, kinerja keuangan XL Axiata juga tidak bisa dibilang cemerlang. Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan XL Axiata senilai Rp 19,8 triliun hingga triwulan ketiga 2021, hanya mampu tumbuh 0,73 % dari Rp 19,65 triliun hingga kuartal ketiga 2020.

Mayoritas pendapatan XL Axiata masih berasal dari bisnis data Rp 16,8 triliun atau tumbuh 4,43 % dari Rp 16,09 triliun. Sementara, bisnis non-data yang dikantongi XL Axiata Rp 1,6 triliun atau turun 28,59 % dari Rp 2,24 triliun.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, periode triwulan III-2021 cukup berat, di tengah kompetisi industri yang tidak pernah kendor. Untuk itu, XL Axiata tetap melanjutkan digitalisasi secara end-to-end di hampir semua lini bisnis.

"Antara lain, mengimplementasikan analisis berbasis artificial intelligence (kecerdasan buatan) untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional," kata Dian seperti dikutip dari siaran resmi, Selasa (9/11).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...