HM Sampoerna Investasi Pabrik Rokok Elektrik Rp 2,3 Triliun

Andi M. Arief
30 November 2021, 18:35
Investasi Baru HM Sampoerna Rp 2,3 T di Pabrik Rokok Elektrik
Imam Taufik Suryane/houseofsampoerna.museum

Secara total, penjualan produk pemanasan tembakau Philip Morris International menggelembung 45% menjadi 20,4 triliun unit. Sementara itu, penjualan rokok konvensional turun 4,7% menjadi 120 triliun unit.

Pendapatan emiten industri rokok berkode HMSP tercatat naik 6,99% secara tahunan selama sembilan bulan pertama 2021 menjadi Rp 72,5 triliun dari Rp 67,7 triliun. Walakin, beban pokok penjualan naik 11,65% menjadi 59,7 triliun.

Alhasil, laba kotor perseroan turun 10,53% pada Januari-September 2021 menjadi Rp 12,7 triliun dari capaian periode yang sama tahun lalu senilai Rp 14,2 triliun. Laba periode berjalan pun menyusut 19,62% menjadi Rp 5,5 triliun.

Berdasarkan data RTI Infokom, harga saham HMSP mengalami tren pelemahan secara tahun berjalan. Secara rinci, harga HMSP turun dari posisi 1.505 pada penutupan 2020 ke level 995 per Selasa (30/11).

Investor asing tercatat menjual emiten ini sebanyak Rp 13,1 miliar secara tahun berjalan. Namun demikian, perseroan masih mencatatkan pembelian asing bersih senilai Rp 3,9 miliar yang didorong pembelian bersih di pasar negosiasi dan tunai senilai Rp 17 miliar.

Berdasarkan data Stockbit, rasio price to earning (PE) HMSP memuncak di level 49,37 kali pada 28 Februari 2016. Namun demikian, PE HMSP terus melemah sejak Januari 2018 dan menyentuh level terendahnya di titik 10,27 kali pada 18 Maret 2020. Saat ini, PE HMSP ada di posisi 16,02 kali.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...