Archi Studi Kelayakan Tambang Emas Koridor Barat, Beroperasi 2024

Lavinda
Oleh Lavinda
24 Desember 2021, 10:10
Archi
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Seorang pengunjung memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/6/2019).

Di sisi lain, Archi juga telah menyelesaikan proyek pengembangan kapasitas pabrik pengolahan emas sebesar 3,6 metrik ton per tahun (mtpa) pada akhir 2020 menjadi 4,0mtpa pada akhir 2021. Perseroan menargetkan untuk kembali meningkatkan kapasitas pabrik tersebut pada 2022 menuju 4,8mtpa.

Peningkatan kapasitas pabrik ini dilakukan untuk meningkatkan volume produksi tahunan, demi membawa pertumbuhan bisnis yang positif untuk jangka panjang.

Berdasarkan laporan keuangan, ekuitas Archi perseroan naik 126.66% per September 2021 menjadi US$ 21384 juta dari posisi akhir 2020 senilai Rp 94,34 juta. Pertumbuhan itu didorong oleh dua faktor, yakni tambahan modal disetor yang naik 181.72% menjadi US$ 95,72 juta dan saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya tumbuh 123.41% menjadi US$ 103,02 juta. 

Alhasil, total aset perseroan naik 13.63% menjadi US$ 682,09 juta pada akhir kuartal III-2021 dibandingkan realisasi Desember 2020 senilai US$ 600,23 juta. 

Seperti diketahui, perusahaan baru melakukan penawaran umum perdana  atau initial public offering (IPO) dengan kode saham ARCI pada 28 Juni 2021. Saham ARCI dilego Rp 750 per saham dan melepas 3,73 miliar saham

Berdasarkan data Stockbit, saham ARCI kini dijual di level Rp 535 per saham atau melemah 29,14% dari level IPO. Saham ARCI  belum pernah bergerak di zona hijau pasca IPO. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...