Rambah ke Bisnis Properti, PANI Pertebal Modal Dasar Rp 2,78 T
Perusahaan yang bergerak di bisnis industri kemasan kaleng, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI), berencana meningkatkan modal dasar perusahaan dari sebelumnya Rp 100 miliar menjadi Rp 2,78 triliun.
Peningkatan modal dasar itu sejalan dengan rencana perseroan untuk mengakuisisi perusahaan patungan Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, PT Bangun Kosambi Sukses (BKS) senilai Rp 6,4 triliun.
Selain meningkatkan modal dasar, perusahaan juga berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 13,12 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Namun, terkait harga pelaksanaannya, perseroan masih mendiskusikan lebih lanjut. "Target rights issue berlangsung dan selesai sampai dengan kuartal 3-2022," urai pengumuman PANI, Rabu (9/3/2022).
Rencananya, dana yang dihimpun dari rights issue akan digunakan untuk melakukan investasi dan pengembangan bisnis melalui pengambilalihan saham baru sebanyak 51% perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estate yaitu PT Bangun Kosambi Sukses (BKS).
Nantinya, BKS akan mengambilalih saham baru 51% yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estate PT Mega Andalan Sukses (MAS) dan PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC). Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Manajemen PANI menjelaskan, tujuan dari rencana rights issue ini sebagai modal investasi dan pengembangan bisnis pada perusahaan real estate, sehingga perseroan akan memperoleh sumber pendapatan lainnya, mendukung pertumbuhan pendapatan, profitabilitas dan prospek usaha ke depannya.
Perseroan menilai, pertumbuhan pasar properti di Indonesia meningkat sangat signifikan akibat pertumbuhan ekonomi, bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya daya beli masyarakat, dan peran pemerintah mendukung pertumbuhan industri properti dengan mengeluarkan berbagai insentif dan stimulus. Hal ini terutama saat pandemi Covid-19.
Selain itu, dengan masuknya MAP, yang mempunyai expertise di bidang real estat dengan proyek yang sukses di Pantai Indah Kapuk dan Pantai Indah Kapuk 2, perseroan memutuskan untuk berinvestasi di sektor properti.
"Setelah akuisisi, potensi kontribusi sektor properti terhadap total pendapatan PANI yaitu sebesar 100% lebih dari pendapatan saat ini," urai manajemen.
Saat ini pemegang saham mayoritas PANI adalah PT Multi Artha Pratama, perusahaan pengembang properti yang berdiri sejak 2002 di Jakarta.
Saham MAP dimiliki 50% oleh PT Agung Sedayu dan 50% lainnya dimiliki PT Tunas Mekar Jaya. Kedua entitas tersebut tercatat sebagai pemegang saham di PT Bangun Kosambi Sukses (BKS), PT Mega Andalan Sukses (MAS), dan PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC) dengan porsi kepemilikan saham masing-masing sebesar 50%.