Harga Sawit Meningkat, Laba Triputra Agro Melonjak 27% Tahun Lalu
Di samping itu, beban pokok penjualan perusahaan yang didirikan konglomerat Theodore Permadi Rachmat itu turut meningkat menjadi Rp 4,66 triliun dari sebelumnya Rp 3,87 triliun. Sementara itu, pertumbuhan aset perusahaan sepanjang 2021 sebesar naik 1% menjadi Rp 12,45 triliun secara tahunan.
Di sisi lain, liabilitas perseroan tercatat turun sebesar 18% menjadi Rp 4,65 triliun. Sementara itu, ekuitas meningkat 17% menjadi Rp 7,8 triliun dari sebelumnya Rp 6,7 triliun.
Sebagai informasi, pada awal Desember tahun lalu, perseroan telah meresmikan pabrik pengolahan kelapa sawit baru di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Dengan tambahan tersebut, maka perseroan memiliki 17 unit pabrik dengan total kapasitas olah sebanyak 950 ton per jam.
Perseroan melalui anak usahanya juga sedang membangun satu pabrik dengan kapasitas olah 30 ton per jam di Kalimantan Timur dan satu Kernel Crushing Plant (KCP) berkapasitas 300 ton per hari di Kalimantan Tengah.
Tahun ini, perseroan optimistis dapat terus berkembang. Hal tersebut karena umur tanaman yang dimiliki mayoritas berada pada umum produktif dengan rata-rata mencapai 11,3 tahun per Desember 2021.