Laba Adaro Energy Naik 14,5% Jadi Rp 6,7 T di Kuartal Pertama
Selaras dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan Adaro juga terkerek sebesar 72,68% menjadi US$ 1,07 miliar dari tahun sebelumnya US$ 622,78 juta.
Alhasil, perusahaan mengantongi laba bruto senilai US$ 763,11 juta, meningkat 26,78% dari periode akhir Maret 2022 lalu sebesar US$ 601,88 juta.
Total aset perusahaan sampai dengan kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan menjadi US$ 9,82 miliar dari US$ 10,78 miliar pada akhir Desember 2022 lalu.
Nilai aset ini terdiri dari liabilitas US$ 2,77 miliar, turun dari akhir 2022 yang sebesar US$ 4,25 miliar. Sedangkan, ekuitas perusahaan meningkat menjadi US$ 7,05 miliar dari posisi Desember tahun lalu yang sebesar US$6,52 miliar.
Pada perdagangan Kamis ini, harga saham Adaro Energy terpantau bergerak naik 1,70% ke level Rp 2.990 per saham. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 95,64 triliun.