Omzet Blue Bird Naik 35% Jadi Rp 2 T Semester I 2023, Ini Alasannya
"Torehan kinerja positif menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan Blue Bird dalam menjaga konsistensi layanan yang terus diimbangi dengan inovasi yang mendukung relevansi dengan kebutuhan mobilitas masyarakat," kata Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono dalam keterangan resminya, Rabu (2/8).
Dari pos neraca, liabilitas Blue Bird tercatat Rp 1,9 triliun pada semester pertama 2023, atau naik 23,82% dari Desember 2022 yang sebesar Rp 1,54 triliun. Di sisi lain, ekuitas perseroan tercatat Rp 5,43 triliun, naik 1,54% dibanding akhir tahun lalu sebelumnya, Rp 5,35 triliun. Sementara itu, aset perusahaan meningkat 6,53% menjadi Rp 7,34 triliun pada enam bulan pertama tahun ini, dari posisi Desember 2022 sebesar Rp 6,89 triliun.
Adrianto memastikan belanja modal Blue Bird digunakan secara optimal. Sampai saat ini, perusahaan telah menggunakan sekitar 35% dari total belanja modal, salah satunya untuk peremajaan dan penambahan lebih dari 1.300 armada operasi untuk seluruh layanan.
Belanja modal juga dialokasikan untuk mendukung visi keberlanjutan perusahaan. Ini mencakup pemasangan panel surya dan penambahan armada listrik. Hingga saat ini, Bluebird telah mengoperasikan 191 armada listrik. Menurut Adrianto hal ini sebagai bagian dari langkah langkah menuju mobilitas yang keberlanjutan.