Laba PTPP Meroket 77% Ditopang oleh Segmen Ini
Namun, pendapatan dari bisnis energi justru mengalami penurunan dari Rp 147,605 miliar menjadi Rp 147,106 miliar. Pendapatan dari jasa konstruksi juga terkoreksi menjadi Rp 14,68 triliun dari sebelumnya Rp 15,28 triliun.
PTPP juga mencatatkan pendapatan dari bisnis jalan tol sebesar Rp 68,30 miliar. Sedangkan pada 2022 emiten konstruksi pelat merah itu tidak mengantongi pendapatan dari usaha jalan tol. Bisnis pracetak pada 2023 turut melejit dari sebelumnya Rp 36 miliar menjadi Rp 59 miliar.
Seiring dengan hal itu, beban pokok pendapatan perseroan pun membludak. Utamanya berasal dari beban di sektor EPC yang naik menjadi Rp 2,13 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 1,33 triliun. Beban di segmen properti dan realti juga membengkak dari sebelumnya Rp 1,18 triliun menjadi Rp 2,15 triliun.
Termasuk beban di sektor pendapatan keuangan yang melonjak menjadi Rp 55 miliar dari sebelumnya Rp 16 miliar. Tanpa kecuali, beban pokok pendapatan di bisnis jalan tol yang tercatat sebesar Rp 39 miliar. Seiring dengan meningkatnya beban pokok pendapatan alhasil laba kotor PTPP pun terpangkas dari sebelumnya Rp 2,67 triliun menjadi Rp 2,38 triliun.
Beban usaha PTPP naik 6,10% secara tahunan menjadi Rp 741 miliar dari sebelumnya Rp 698 miliar yang berasal dari penambahan beban pegawai menjadi Rp 546 miliar dan beban umum yang bertambah menjadi Rp 169 miliar.