Harga Saham Tesla Anjlok Setelah Umumkan Rencana PHK Massal
"Ini adalah sinyal tidak menyenangkan yang menunjukkan masa-masa sulit di masa depan bagi Tesla saat Musk menghadapi badai kategori 5 ini," tulis Dan Ives, Analis Wedbush, dalam komentar yang dikirim melalui email kepada Forbes.
Menurutnya, Tesla perlu melakukan efisiensi besar-besaran untuk memangkas biaya karena permintaan kendaraan listrik secara global melemah. Februari lalu, Bloomberg melaporkan bahwa para manajer Tesla diminta untuk mengidentifikasi apakah peran karyawan sangat penting.
Tesla sebelumnya telah melakukan PHK massal sebanyak 9% dan 4% dari total tenaga kerjanya pada tahun 2018 dan 2022. Rencana PHK pada tahun ini merupakan putaran terbaru dari pemutusan hubungan kerja besar-besaran di perusahaan-perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat karena perusahaan-perusahaan tersebut sedang mengincar keuntungan.
Musk, yang merupakan orang terkaya ketiga di dunia menurut Forbes, baru-baru ini mengawasi pengurangan tenaga kerja sebesar 80% di X (Twitter).
Jika laporan pendapatan Tesla yang akan datang yang akan dirilis pada Selasa depan dapat membantu menenangkan ketakutan terburuk para investor, penurunan harga saham Tesla akan terhenti. Menurut data FactSet, para analis memperkirakan Tesla akan melaporkan laba kuartalan terburuk sejak 2021 dan pendapatan kuartalan terburuk sejak 2022.