Hasil Obligasi Global Rp 69 T Bisa Kerek Cadangan Devisa Pekan Depan

Agatha Olivia Victoria
9 April 2020, 15:56
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari.
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari.

Surat utang tersebut terdiri dari tiga seri yakni, RI1030 bertenor 10,5 tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2030. Nilai RI1030 sebesar US$ 1,65 miliar, dengan imbal hasil (yield) yang ditawarkan 3,9%.

Kedua, RI1050 yang memiliki tenor 30,5 tahun dan jatuh tempo pada 15 Oktober 2050. Nilai surat utang seri ini sebesar US$ 1,65 miliar, dengan yield 4,25%. Ketiga, seri RI0470 yang akan jatuh tempo pada 15 April 2070. Nilainya mencapai US$ 1 miliar, dengan yield 4,5%.

Perry mengatakan, bahwa pihaknya meyakini bahwa cadangan devisa ke depan akan terus meningkat. Dengan begitu, dirinya pun optimistis jumlah cadangan devisa lebih dari cukup untuk membiayai impor dan utang pemerintah.

"Selain itu ini juga cukup untuk keperluan stabilisasi nilai tukar rupiah yang termasuk jadi tugas kita bersama," kata Perry.

(Baca: RI Negara Pertama Asia yang Jual Obligasi Global Rp 69 T saat Pandemi)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...