BI: Kondisi Saat Ini Lebih Kuat daripada Krisis Ekonomi 2008 dan 1998

Agatha Olivia Victoria
26 Maret 2020, 15:36
bank indonesia, virus corona, pandemi corona, krisis keuangan, krisis ekonomi 1998, krisis ekonomi 2008
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meminta masyarakat tak menyamakan kondisi nilai tukar saat ini yang menembus Rp 16 ribu per dolar AS dengan saat krisis 1998.

Adapun sepanjang tahun ini, rupiah telah melemah lebih dari 15% dari posisi Rp 13.866 per dolar AS di akhir tahun lalu. Pelemahan rupiah disebabkan oleh kepanikan global akibat pandemi corona. Perry pun optimistis kurs rupiah akan membaik setelah pandemi mereda.

(Baca: Warga Miskin, Pekerja Informal & Ojol Dapat Bantuan Tunai Efek Corona)

Di sisi lain, kondisi perbankan dalam negeri saat ini juga jauh lebih kuat dibandingkan 2008, apalagi 1998. Ini terlihat dari kondisi rasio modal atau capital adequacy ratio dan kredit bermasalah atau nonperforming loan. 

Meski begitu, Perry tak menampik bahwa permasalahan covid-19 akan mempengaruhi sektor keuangan maupun perekonomian Tanah Air. Maka dari itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah beserta Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan untuk memitigasi dampak pandemi terhadap sistem keuangan.

Ia pun berharap wabah virus corona di Indonesia dapat segera diselesaikan dengan baik. "Karena semakin cepat dan baik kita selesaikan virus ini, dampak terhadap pasar keuangan dan perekonomian segera diminimalisir," tutup dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...