Corona Meluas, BI Pangkas Lagi Bunga Acuan 0,25% & Pertumbuhan Ekonomi

Agustiyanti
19 Maret 2020, 14:27
Bank Indonesia, rapat dewan gubernur BI, suku bunga acua, bi pangkas suku bunga,
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur melalui streaming video pada Kamis (19/2).

Namun, ia memperkirakan ekonomi pada 2021 akan pulih dan mampu tumbuh di antara 5,2% hingga 5,6%. 

Inflasi diperkirakan tetap rendah dan mampu mendorong perekonomian. Neraca pembayaran juga tetap baik meski aliran modal asing menurun karena ketidakpastian wabah virus corona. 

"Cadangan devisa tetap tinggi mencapai US$ 130,4 miliar, berada di aatas standar kecukupan internasional. Defisit transaksi berjalan 2020 dan 2021 juga diperkirakan berada di kisaran 2,5% hingga 3%," terang dia. 

(Baca: Menyorot Tiga Jilid Stimulus Ekonomi di Tengah Pandemi Corona)

Adapun pemangkasan bunga ini memang sudah merupakan perkiraan pasar sebelumnya. Apalagi, Bank Sentral AS, The Federal Reserve juga telah menurunkan bunga acuannya menjadi 0% - 0,25%. Sejumlah bank sentral lainnya juga telah memangkas suku bunga dan menggelontorkan kebijakan moneter lainnya.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini jatuh hingga ke level terendah sejak 1998. Rupiah pada perdagangan di  pasar spot dibuka lunglai di level Rp 15.288 per dolar AS, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. Sementara kurs Jakarta Interbank Dolar Spot Rate menempatkan rupiah di posisi Rp 15.712 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...